Sekolah ambruk

44 Siswa Siswi SMAN 1 Gunung Putri, Korban Ambruknya Atap Gedung Sekolah, Dirawat di 4 Rumah Sakit

Sebagian korban ambruknya atap gedung sekolah mengalami luka di bagian kepala dan punggung akibat tertimpa puing atap.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dedy
Warta Kota/Hironimus Rama
ATAP SEKOLAH AMBRUK --– Petugas Damkar bersama aparat TNI dan Polri mengevakuasi puing bangunan SMK Negeri 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang ambruk usai hujan deras, Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Atap bangunan SMK Negeri 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ambruk usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
  • Sebanyak 44 siswa luka-luka akibat tertimpa material bangunan dan kini dirawat di beberapa rumah sakit.
  • Petugas Damkar, BPBD, TNI, dan Polri turun ke lokasi untuk evakuasi dan memastikan keamanan sekolah.

 

TRIBUNBEKASI.COM, CIBINONG --- Sebanyak 44 siswa SMK Negeri 1 Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat mengalami luka tertimpa atap bangunan sekolah yang ambruk, Senin (3/11/2025).

Peristiwa atap bangunan sekolah ambruk ini viral di media sosial. Tampak kepanikan di kalangan siswa dan guru yang tengah beraktivitas di sekolah saat atap sekolah ambruk.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, mengatakan peristiwa atap bangunan sekolah ambruk ini terjadi usai hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor.

"Atap bangunan SMK Negeri 1 Gunung Putri ambruk sekitar pukul 14.45 WIB," kata Yudi, Senin (3/11/2025). 

Baca juga: Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk

Kejadian ini membuat 44 siswa mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan.

"Para korban kini tengah mendapatkan perawatan di beberapa fasilitas kesehatan," ujarnya.

Rinciannya, 18 orang dirawat di RS Kenari, 2 orang di RS Hermina, 2 orang di RSUD Cileungsi, dan 22 orang di Puskesmas Gunung Putri.

Sebagian korban ambruknya atap gedung sekolah mengalami luka di bagian kepala dan punggung akibat tertimpa puing atap.

Petugas medis langsung mengevakuasi para siswa menggunakan tandu ke ambulans yang sudah disiagakan di halaman sekolah.

Situasi di sekitar lokasi sore itu sempat ramai oleh warga yang datang menengok kondisi sekolah. Polisi memasang garis pembatas di area bangunan yang ambruk untuk keamanan.

Proses evakuasi

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa menambahkan, tim Damkar bersama aparat kepolisian, TNI, dan petugas BPBD terus melakukan penanganan di lapangan, termasuk membantu proses evakuasi serta memastikan keamanan bangunan sekolah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah Kabupaten Bogor beberapa hari terakhir," tandasnya.

(Sumber : Warta Kota, Hironimus Rama/Ron)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved