Pembunuhan Pejabat Bank BUMN

Polisi Bergerak ke Surabaya Setelah Dapat Info Penting dari Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN

Komplotan penculik dan pembunuh Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN ternyata diperintah orang Surabaya

Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Ign Prayoga
HO/Tribunnews.com
TAMPANG PARA PEMBUNUH - Inilah tampang empat pelaku kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN di Cempaka Putih Jakarta Pusat inisial MIP yang Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Keempat pelaku itu berinisial AT, RS, RAH, dan RW. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Polisi telah menangkap sejumlah pelaku penculikan dan pembunuhan kepala cabang sebuah bank BUMN.

Para pelaku ditangkap Johar Baru, Jakarta Pusat. Di wilayah tersebut, mereka menempati sebuah rumah yang berstatus dalam sengketa.

Para pria tersebut mengaku bekerja atas perintah dari seorang bos di Surabaya, Jawa Timur

Seseorang di Surabaya itu memerintahkan para pria ini menempati rumah di Jalan Johar Baru III No 42, RT 05 RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Rumah berkelir merah jambu dengan gerbang berwarna silver itu menjadi lokasi penangkapan tiga dari empat penculik MIP, yakni AT, RS, dan RAH, pada Kamis (21/8/2025).

Sedangkan, RW ditangkap saat baru saja tiba di Bandara Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Diburu, AKBP Reonald: Mohon Doanya, Semoga Cepat Tertangkap

Polisi telah menggali keterangan dari para pelaku. Polisi juga masih memburu sejumlah pelaku lainnya termasuk sosok yang diduga sebagai pemberi perintah dan diduga berada di Surabaya.

Sosok bos di Surabaya ini diungkap oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, dan Rizal, Ketua RW 09 Johar Baru.

"Mereka pertama kali datang tanggal 20 Juni 2025, lapor ke rumah (saya)," kata Sella saat ditemui Sabtu (23/8/2025).

"Dia bilang disuruh bosnya di Surabaya untuk menempati rumah itu," lanjutnya.

Rizal menimpali pernyataan Sella. "Kalau izin ke saya itu, (diperintah) temannya di Surabaya, bukan bos."

Di laporan awal, Sella hanya mengetahui ada tiga pria yang akan menempati rumah tersebut.

Seiring waktu, jumlahnya bertambah menjadi lima orang yang tinggal di rumah itu.

"Dia selalu open, gerbang dan pintu rumah selalu terbuka, ada lima orang di sana," ucap Sella.

Setelah penangkapan para penculik di rumah tersebut pada Kamis (21/8/2025), Sella baru mengetahui keberadaan seorang perempuan berinisial M serta seorang bayi berusia dua bulan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved