Beras Bansos
Klaim Sudah Melalui Proses Pembersihan, Dirut Bulog Jamin Beras Bansos Tidak Ada Kutu Lagi
“Kalau ditemukan beras yang rusak, kami ganti,” ucap pria yang biasa disapa Buwas saat konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Kamis (12/8/2021)
TRIBUNBEKASI.COM --- Beberapa waktu lalu beras bansos sempat ramai diperbincangkan karena banyak penerima bansos menemukan beras yang didapatnya berkutu dan berbatu.
Menanggapi kenyataan itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyatakan, bakal langsung mengganti beras yang rusak.
Ia menyampaikan hal itu jika ditemukan kasus serupa dalam bantuan beras PPKM tahap II yang mulai didistribukan, Kamis (12/8/2021).
“Kalau ditemukan beras yang rusak, kami ganti,” ucap pria yang biasa disapa Buwas saat konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Kamis (12/8/2021) seperti dilansir Wartakotalive.com.
“Tapi kalau ditemukan oleh Pemda itu kami cek terlebih dulu, itu rusak di mana karena apa apakah benar itu beras dari Bulog atau bukan. Kami akan ganti," lanjutnya.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menyebut, sebelum penyaluran, beras melalui proses pembersihan agar bebas kutu.
“Bulog bilamana mengeluarkan beras CBP (cadangan beras pemerintah) tidak begitu saja dikeluarkan,” kata Buwas.
“Karena minimal harus melalui proses rice to rice. Kalau proses itu dilalui, nggak ada kutu, bahkan telurnya aja nggak mungkin,” tambahnya.
Diketahui, bantuan beras PPKM tahap II diberikan kepada 8,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) atau kartu sembako non-PKH.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Hartono Laras memaparkan pihaknya sudah memberikan 200 ribu ton beras di tahap I kepada 20 juta KPM.
“Alhamdulillah, untuk tahap pertama 20 juta KPM untuk 200 ribu ton beras yang diperuntukkan bagi 10 juta KPM penerima program keluarga harapan (PKH),” ujarnya.
“Dan 10 juta KPM untuk keluarga penerima manfaat, untuk penerima bantuan tunai telah dilaksanakan dengan lancar, dengan baik, dan alhamdulillah sudah selesai,” tandas Hartono.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi Sasar Lima Kategori Paling Banyak untuk Masyarakat Rentan dan Umum
Baca juga: Tanggapi Fenomena Masyarakat Ramai Cetak Kartu Vaksinasi, Wakil Wali Kota Bekasi: Sah-sah Saja
Baca juga: Gerakan Bekasi Berani Buahkan Hasil, Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Turun Dibawah 1000