PPKM Darurat
Tak Terapkan Ganjil Genap Nomor HP, Bang Pepen: Terpenting Pakai Masker, Jaga Jarak Usai Salat Bubar
"Masa orang mau salat hubungannya dengan Tuhan dibikin ganjil genap, yang penting masker dipakai, jarak dipenuhi, tidak berinteraksi, selesai salat
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN -- Pemerintah Kota Bekasi tidak memberlakukan aturan ganjil genap nomor ponsel kepada jamaah salat jumat di Masjid Agung Al-Barkah.
Hal itu menyusul telah diperbolehkannya kembali masjid-masjid untuk menggelar kegiatan keagamaan setelah pelonggaran dan perpanjangan PPKM Level 4.
"Masa orang mau salat hubungannya dengan Tuhan dibikin ganjil genap, yang penting masker dipakai, jarak dipenuhi, tidak berinteraksi, selesai salat bubar," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat dikonfirmasi, Jumat (20/8/2021).
Namun kata Rahmat Effendi yang akrab disapa Bang Pepen ini, dirinya tetap meminta agar pengelola masjid tetap membatasi jumlah pengunjung sebanyak maksimal 25 persen saja.
"Kapasitas total bisa 2.000 di Al-Barkah. Kalau yang salat hajya 500 orang kan enggak apa-apa," tuturnya.
Sementara itu, masji-masjid di kawadan lingkungan yahg berada di zona hijau juga diperbolehkan menyelenggarakan salat jumat dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Masjid lain kan kalau kita lihat RT zona hijau sudah 94 persen tinggal 6 persen RT yang ada di zona kuning, berarti kan tinggal sedikit. Enggak perlu khawatir, yang penting tadi kembali kepada kesadaran kita jangan merasa lalai enggak pake masker," kata Rahmat.
Terkait perkembangan Covid-19 di wilayahnya, Rahmat menjelaskan angka kesembuhan telah mencapai 97,6 persen dengan tingkat keterisian rumah sakit (BOR) yang semakin menurun, yakni di bawah 22 persen.
Terima alokasi vaksin Pfizer
Pemkot Bekasi baru saja menerima alokasi vaksin Pfizer dari Kementerian Kesehatan. Ada pun jumlahnya sendiri sebanyak 181.350 dosis.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan vaksin keluaran negara Amerika Serikat itu, diharapkan bisa kembali dialokasikan dengan jumlah yang sama atau lebih karena membutuhkan 2 kali proses penyuntikan.
"Kita juga baru terima (vaksin Pfizer). Makanya semalem (ada) 181.350 dosis kali 2, kan mungkin jumlahnya 360.000-an dosis," ungkap Rahmat saat dikonfirmasi, Jumat (20/8/2021).
Vaksin Pfizer merupakan merk dagang ketiga yang dipergunakan di wilayah Kota Bekasi setelah Sinovac dan Astra Zeneca.
Namun demikian, Rahmat menyatakan masih akan terus mengejar alokasi vaksin Sinovac lantaran telah cukup banyak dipergunakan di wilayahnya untuk penyuntikan pertama.
"Jadi (kalau) kita dapat Sinovac, ya oke, cuma dosis keduanya kan harus Sinovac (juga). Pfizer juga berarti kalau udah disiapkan kali 2, kita enggak bisa lagi membagi-bagi, jadi 181 ribu itu, ya sudah segera untuk diselesaikan (dua kali alokasi)," ujarnya.
(Sumber: Rangga Baskoro/TribunBekasi.com)
Baca juga: Perjuangan Yati, Pegawai Toko di SGC Cikarang, Agar bisa Bertahan Hidup Selama Dua Bulan Tak Kerja
Baca juga: KABAR BAIK, Kasus Aktif Covid-19 di Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bekasi Dibawah Angka 100 Orang