Vaksinasi Covid19

Kepala Lembaga Eijkman Anjurkan Pimpinan Daerah Tuntaskan Vaksinasi Injeksi Kedua

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menganjurkan pimpinan daerah segera menuntaskan vaksinasi dosis kedua.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Valentino Verry
Wartakotalive.com
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menganjurkan agar pimpinan daerah segera menuntaskan vaksinasi dosis kedua bagi masyarakat umum untuk mencapai herd immunity. 

TribunBekasi.com, Bekasi - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menganjurkan agar pimpinan daerah segera menuntaskan vaksinasi dosis kedua bagi masyarakat umum dan rentan.

Hal itu untuk merespons permasalahan ketimpangan vaksimasi dosis pertama dan kedua yang membelit beberapa kota dan kabupaten di Indonesia.

Baca juga: Menko Luhut Panjaitan Sampaikan Kabar Gembira, Ruang Isolasi Terkendali Kini Banyak yang Kosong

"Harus dipercepat penyelesaiannya, karena kita harus sesegera mungkin mendapatkan herd immunity," ungkap Amin saat dikonfirmasi, Jumat (27/8/2021).

Terlebih lagi, vaksin-vaksin yang telah banyak dipergunakan adalah vaksin bermerek Sinovac yang penyuntikan keduanya harus dilakukan maksimal empat minggu setelah injeksi pertama.

"Harusnya suntikan kedua sudah ada jadwalnya, awalnya dua minggu, tapi sekarang empat minggu kalau Sinovac," tuturnya.

Seseorang, sambung Amin, membutuhkan dua kali penyuntikan agar mendapatkan imunitas maksimal.

Apabila disuntikan lebih dari waktu yang dianjurkan, antibodi yang didapatkan bisa mengalami penurunan sehingga tak efektif.

Baca juga: Rahmat Effendi Sebut Program Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Molor Akibat Distribusi Obat Terhambat

"Kalau jadwalnya mundur satu atau dua hari enggak apa-apa, tapi kalau lewat dari itu respon imun dan antibodinya tidak tinggi, katanya.

“Karena yang dibutuhkan dua kali suntikan. Kalau Sinovac antibodinya 65 persen, dua kali suntik ya,” imbuhnya.

“Kalau suntikan keduanya telat lebih dari 4 minggu, ibaratnya imun yang didapatkan di bawah 65 persen," ungkap Amin.

Meski begitu, Amin tak mempermasalahkan apabil pemerintah daerah saat ini lebih memfokuskan vaksinasi dosis pertama.

Namun, dosis kedua harus sesegera mungkin dituntaskan agar kekebalan komunal suatu wilayah bisa bertambah.

Baca juga: Dhena Devanka tak Mau Ungkap Alasan Jonathan Frizzy Lakukan KDRT

"Ya enggak apa-apa sebenarnya kalau prioritas dosis pertama, dari pada tidak sama sekali. Tapi suntikan keduanya juga harus segera disusul. Yang suntikan satu dan kedua harus diselesaikan sesegera mungkin," ujar Amin.

Sebelumnya, beberapa kota dan kabupaten kini menghadapi permasalahan ketimpangan vaksin dosis pertama dan kedua, seperti yang terjadi di Kota Bekasi.

Tercatat Pemkot Bekasi telah melakukan sebanyak 5 kali vaksinasi massal. Tahap pertama dilakukan pada Senin (14/6/2021) sebanyak 2.000 dosis, Sabtu (19/6/2021) sebanyak 4.000 dosis.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved