Kota Bekasi

Guru di Kota Bekasi Senang Bisa Jumpa Siswa saat Penerapan PTM

Guru di SMPN 2 Kota Bekasi menyambut positif penerapan PTM, karena bisa kembali jumpa siswa.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
TribunBekasi.com
Para pelajar SMPN 2 Kota Bekasi tengah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Tidak hanya murid, guru pun senang bisa PTM. 

TribunBekasi.com, bekasi - Kota Bekasi kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III, kali ini jenjang sekolah menengah pertama (SMP) yang lebih dulu melaksanakan PTM.

Total ada sebanyak 66 SMP yang melaksanakan PTM pada 1 September 2021 ini di Kota Bekasi.

Baca juga: Virus Corona Varian Baru Mu Berkonstelasi Mutasi Hingga Meresistensi Vaksin Covid-19 dan Obat-obatan

Dengan kembalinya diberlakukan PTM di Kota Bekasi ini, mendapat respons positif bagi para guru sekolah, salah satunya guru SMPN 2 Kota Bekasi.

SMPN 2 Kota Bekasi, merupakan salah satu sekolah yang mulai melaksanakan PTM ini.

Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Bekasi, Rudy Winarso pun menyambut baik dengan dilaksanakan PTM ini, karena ia menganggap PTM ini sudah ditunggu para guru dan peserta didik.

"Tentunya kami, Kota Bekasi menyambut baik hal ini, karena memang sudah mengharapkan untuk segera melaksanakan kegiatan tatap muka terbatas kembali," kata Rudy Winarso.

Dikatakan Rudy, segala prosedur PTM di SMPN 2 Kota Bekasi secara keseluruhan telah disiapkan jauh sebelumnya, sebab pihaknya juga sudah melaksanakan PTM sebelumnya pada awal Juni 2021 lalu, hanya saja kasus Covid-19 meningkatkan hingga akhirnya PTM di tunda.

Baca juga: Ditlantas Polda Metro Jaya Pakai Dua Cara Tilang Pelanggaran Ganjil Genap di Tiga Ruas Jalan di DKI

Secara prosedural PTM tak berbeda jauh dibandingkan sebelumnya, yaitu syarat izin orang tua menjadi hal utama.

Kali ini pihak sekolah pun juga tidak mensyaratkan sertifikat vaksin bagi pelajar yang ikut melaksanakan PTM, meski hampir 90 persen siswanya sudah vaksin dosis pertama.

"Iya jadi harus dalam persetujuan orangtua. Jadi memang untuk sertifikat vaksin itu tidak ada ketentuan," ujarnya.

"Jadi di sini guru pun juga sudah vaksin dua kali. Bahkan siswa pun sudah 90 persen vaksin pertama," imbuhnya.

Sebelum pelaksanaan PTM berlangsung, pihak sekolah pun juga sudah melengkapi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan PTM.

Baca juga: BBPOM Bandung Sita Ribuan Obat Tradisional Ilegal Senilai Rp 1,5 Milar di Cikampek

Seperti melakukan disinfektan, hingga menyiapkan tempat cuci tangan bagi pelajar, dan terpenting para guru telah divaksin seluruhnya.

Pihak sekolah pun juga menekankan kepada para orangtua untuk melakukan pendampingan kepada anak didiknya.

Para orangtua diminta untuk mengantar jemput anak didik yang melaksanakan PTM, hal ini memastikan agar anak pulang dan tidak nongkrong ditempat lain.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Mu Pertama Kali Ditemukan di Kolombia, Mewabah di Amerika Selatan dan Eropa

"Saya juga mengimbau kepada orangtua untuk bisa melakukan pendampingan ketika datang ke sekolah hingga nanti kembali pulang ke rumah masing-masing dan membawa bekal makan siang dari rumah. Itulah yang kami lakukan pada penerapan PTM," ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved