HUT Karawang

Link Twibbon HUT ke-388 Karawang, Bupati Cellica Nurrachdiana Berdoa: Semoga Pandemi Segera Berakhir

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memberikan ucapan selamat dan membagikan Link Twibbon HUT ke-388 Karawang di Instagramnya.

Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
Instagram cellicanurrachadiana
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memberikan ucapan selamat dan membagikan Link Twibbon HUT ke-388 Karawang di Instagramnya, pada Jumat (3/9/2021). 

TRIBUNBEKASI.COM - Sebentar lagi hari ulang tahun atau HUT ke-388 Karawang.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana pun ucapkan selamat di Instagramnya.

Selain itu, Cellica Nurrachadiana juga membagikan Link Twibbon HUT Karawang.

Masyarakat Kabupaten Karawang juga bisa ikut meriahkan HUT Karawang lewat Twibbon tersebut.

Baca juga: Berpotensi Hasilkan Uang, Wabup Karawang Ajak Anak-anak Muda Geluti eSport Secara Profesional

Baca juga: Atlet eSport Karawang Optimis Wakili Jabar ke PON Papua

Baca juga: Ramai Mural Kritik di Karawang, Kurang Perhatian Pemerintah Jadi Alasan Seniman

"Menjelang peringatan Ulang tahun Karawang ke-388

Mimin mau ajak bapak ibu, akang teteh

Untuk ikut twibone “Wilujeng Milangka Kabupaten Karawang ke 388 Sarasa”

Link di sini ya

https://twb.nz/hutkarawang388

Geser yah

: slide ini diambil pada hari ini, ngikutin dari Ka.BPSDM Kang @ang.rahmatullah

Kita tetap optimis semoga pandemi segera berakhir.

Kita libatkan AllahSWT dan harapan yang kita sandarkan kepada Allah akan mendorong kita untuk meyakini bahwa pada akhirnya pandemi ini akan berakhir.

Aamiin

Note : yang mau ikutan jangan lupa tag aku yaa" tulis akun Instagram @cellicanurrachadiana dikutip TribunBekasi.com

Mural Kritik

Mural berisi kritikan pemerintah bermunculan di wilayah Karawang, Jawa Barat.

Kurang perhatian pemerintah menjadi alasan para seniman di Karawang membuat mural itu sebagai bentuk ekspresi diri.

Demikian disampaikan perwakilan Muralis, Muhamad Hamidi (37). Dia mengakui memang benar membuat mural-mural tersebut.

Ada empat mural yang dibuatnya, yakni Mural paling besar bertuliskan "Urus Rakyatmu Jangan Kau Urus Muralku" digambar di atas rolling door sebuah pertokoan yang sudah lama tutup.

Mural kedua sampai keempat digambar di lokasi dekat dengan mural pertama.

Mural kedua bertuliskan "Butuh Logistik, Bukan Tipu Daya Politik".

Sedangkan mural ketiga, posisinya berada tepat di depan mural kedua bertuliskan "Pemerintah Kami Kelaparan 404 Not Found! PPKM Not Found!".

Dan mural terakhir tertulis "Kapan Tatap Muka Kami Sudah tak Mampu Beli Kuota".

Pada mural terakhir, terdapat potret anak kecil berseragam SD.

"Sebenarnya ada 4 mural yang 3 itu dibuat oleh saya, dan untuk mural 'Urus Rakyatmu Jangan Kau Urus Muralku' dibuat oleh teman saya," katanya usai pertemuan di Mapolres Karawang, pada Kamis (2/9/2021).

Diakuinya, dalam pertemuan itu dijelaskan terkait keinginan agar pemerintah lebih mempeehatian para muralis ini.

Sebab, Pemkab Karawang tidak memberikan ruang bagi para muralis untuk menyalurkan dan mengekspresikan dirinya.

"Tadi sudah disampaikan dan ada komitmen dari Pak Kasat Intel, Satpol PP dan Diskominfo Karawang untuk menjadi perhatian," jelas dia.

Dia menjelaskan mural-mural itu juga sudah ada yang dihapus, ada juga yang diganti gambar dan tulisannya dengan yang lebih pantas.

"Memang dihapus oleh pribadi, karena memang telah ada komunikasi sebelumnya, dan membuat resah semuanya, hingga kami pun meminta difasilitasi ruang untuk berkesenian," ungkap dia.

Petugas Kepolisian bersama Satpol PP Karawang mengadakan pertemuan dengan seniman mural di Karawang.

Pertemuan itu dilakukan di Mapolres Karawang oleh Kasat Intel Polres Karawang, Satpol PP dan Dinas Komunikasi dan Informatika Karawang, pada Kamis (2/9/2021).

Pertemuan itu terkait maraknya mural atau gambar dinding berisikan kritikan pemerintah muncul di sejumlah titik wilayah Karawang, Jawa Barat.

"Iya kami lakukan pertemuan dengan komunitas mural bersama pihak Polres terkait mural itu," kata Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Karawang, Dadang kepada awak media pada Kamis (2/9/2021).

Dadang menuturkan pertemuan itu berupa diskusi serta mendengarkan alasan para permural membuat mural-mural tersebut.

"Intinya mereka ingin berekspresi, tapi tentu kami sampaikan ada tata krama dan batasannya dalam berekspresi itu," jelas dia.

Menurutnya, pihak Satpol PP tak mempermasalahkan terkait mural-mural tersebut, asalkan menjunjung tinggi tata krama serta tidak mengganggu ketertiban dan keindahan kota.

"Kita sampaikan tadi dalam pertemuan bahwa kita akan memfasilitas para pemural itu. Tapi tentu harus memperhatikan kaidah-kaidah K3 (kebersihan, keindahan dan ketertiban)," imbuh dia.

Sementara Kasat Intel Polres Karawang, Kasat Intel Polres Karawang AKP Agustinus Manurung mengatakan terkait mural itu dilakukan pertemuan dengan perwakilan komunitas mural di Karawang.

Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan salah satu alasan munculnya mural-mural itu karena minimnya ruang untuk berekspresi.

Untuk itu mereka meminta untuk difasilitasi agar pemerintah menyediakan ruang ekspresi bagi mereka.

"Intinya menyikapi permasalahan mural kemarin ada di Karawang ini kami langsung melakukan koordinasi dengan instansi terkait."

"Kita undang juga dengan komunitas-komunitas duduk bareng di sini. Intinya mereka minta untuk memfasilitasi rekan-rekan berkarya," kata dia.

Ia menambahkan dalam pertemuan itu para seniman mural juga menyampaikan akan menghapus dan mengganti gambar mural berisikan kritikan itu dengan yang lebih positif.

"Intinya juga itu kan salah satu reaksi ya makanya ke sini kami undang semua untuk sama-sama kita memberikan ruang membuka komunikasi. Mereka menyampaikan ingin perhatian lebih pemerintah daerah dalam mereka mengekpresikan diri disediakan ruang difasilitasi seperti itu intinya," kata dia.

Sebelumnya, mural atau lukisan dinding berisikan kritikan pemerintah muncul di sejumlah titik di Karawang, Jawa Barat pada Senin, (30/8/2021).

Mural itu sempat dihapus sebagian, ada juga yang dihapus tetapi kembali digambar.

Pihak Kepolisian maupun Satpol PP mengaku tidak melakukan penghapusan mural itu.

Mereka tidak mengetahui siapa yang menghapus mural tersebut.

Adun (37) pedagang sekitar lokasi mengaku tidak mengetahui kapan mural itu dihapus. Sebab, dia hanya berjualan mulai pukul 08.00 hingga 17.30 WIB.

"Ini dihapus kayaknya malam hari, termasuk ini digambarnya lagi tengah malam," jelas dia.

Dia mengaku merasa tak terganggu dengan adanya lukisan dinding tersebut. Akan tetapi memang ada kata-kata yang tidak pantas atau seharusnya pada mural tersebut.

"Engga ganggu biasa aja ada itu (mural), tapi memang tulisannya itu ada yang engga pantas engga seharusnya begitu tulisannya," ungkap dia.

Pantauan TribunBekasi.com di lokasi, dari empat mural itu ada satu mural masih tetap ada, lalu ada mural sudah dihapus menggunakan cat hitam.

Sedangkan dua mural yang sempat dihapus kembali digambar dengan tulisan berbeda.

Mural yang sudah dihapus itu bertuliskan 'Butuh Logistik, Bukan Tipu Daya Politik', untuk satu mural yang masih utuh yakni mural bergambar anak sekolah bertuliskan 'Kapan Tatap Muka Kami Sudah tak Mampu Beli Kuota'.

Sedangkan mural yang sempat dihapus dan dikembali digambar lagi yakni awalnya 'Pemerintah Kami Kelaparan 404 Not Found! PPKM Not Found!' digambar lagi menjadi Jangan Panik Ini Cuman Mural'.

Lalu, mural paling besar bertuliskan 'Urus Rakyatmu Jangan Kau Urus Muralku', sempat dihapus digambar lagi dengan tulisan 'Rakyat Dilarang Protes Korupsi Lancar Negara Sukses #Restar +62 Juliari Batubara.

(TribunBekasi.com/BAS/MAZ)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved