Kabupaten Bekasi
Sampah Sumbat Aliran Kali Cikarang dan Membuat Gagal Panen di 22 Desa Kabupaten Bekasi
Sampak berdampak luar biasa di Kabupaten Bekasi. Karena menghambat aliran kali Cikarang, pasokan air ke-22 desa juga tersendat.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Valentino Verry
TribunBekasi.com, Bekasi - Bencana kekeringan kini melanda 22 desa di Kabupaten Bekasi. Ada pun faktor utama penyebabnya dikarenakan terjadi pendangkalan dan tersumbatnya aliran Kali Cikarang.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Khaerul Hamid menjelaskan kekeringan membuat beberapa kawasan persawahan mengalami gagal panen.
Baca juga: Budi Karya Sumadi Genjot Peningkatan Jumlah Pengguna Transportasi Publik Lewat Program Vaksinasi
"Area persawahan yang berdampak seluas 400 sampai 600 hektar. Kategorinya sudah bencana memang," ungkap Khaerul saat dikonfirmasi, Jumat (3/9/2021).
Padi yang ditanam layu akibat tersumbatnya aliran irigasi akibat tumpukan sampah di Kali Cikarang yang menjadi sumber air utama masyarakat di kawasan hilir.
"Kali Cikarang ini kan lebih kritis kondisinya karena sekarang musim tanam, tapi air di sana enggak mengalir ke daerah Cabangbungin dan Sukawangi," tuturnya.
Sedangkan di kawasan hulu, terjadi masalah pengendapan lumpur sehingga menyebabkan volume aliran kali menyempit.
Baca juga: PTM di Karawang Belum Diperbolehkan, Cellica Nurrachadiana: Tunggu 70 Persen Pelajar Divaksin
Penanganan di Kali Cikarang kini menjadi prioritas utama Pemkab Bekasi.
Terlebih lagi, kini Indonesia telah memasuki awal musim penghujan.
Telatnya penanganan dikhawatirkan menyebabkan bencana banjir di kawasan tersebut.
"Dikhawatirkan juga, sekarang kan masuk musim hujan, khawatirnya banjir di sana. Pendangkalannya sampai lutut, bawahnya sudah lumpur semua," kata Khaerul.
Khaerul mengatakan, telah memgetahui ihwal hamparan sampah yang memenuhi aliran Kali Busa di Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara.
Baca juga: Komnas Ham Soroti Pemulihan Trauma dan Mental Pegawai KPI yang Jadi Korban Pelecehan Seksual
Namun sayangnya, kini Dinas LH Kabupaten Bekasi lebih memprioritaskan pengentasan bencana kekeringan yang mendampak 22 desa di seputar aliran Kali Cikarang.
"Karena Kali Cikarang ini lingkupnya sudah dikategorikan sebagai bencana kekeringan, akibatnya ada 22 desa yang kekeringan karena aliran airnya itu tersumbat sampah. Pj Bupati sampai turun tangan kan," ungkap Khaerul.
Khaerul menjelaskan kini alat berat milik Dinas LH dan BBWS Ciliwung-Cisadane difokuskan untuk normalisasi dari hulu hingga hilir Kali Cikarang.
Sebanyak empat alat berat diterjunkan guna mengeruk sampah beserta lumpur sehingga aliran Kali Cikarang kembali normal.
Baca juga: Dana Desa Non BLT di Karawang Sudah Terserap 61 Persen