Sekolah Rusak
Ya Ampun, Siswa Siswi SMPN 62 Kota Bekasi Mengeluh Ruang Kelasnya Becek Imbas Rembesan Air Toilet
satu dari empat kelas di gedung SMPN 62 Kota Bekasi itu tidak memiliki meja dan kursi
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, MEDAN SATRIA --- Sejumlah murid di Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi, Kecamatan Medan Satria mengeluhkan kondisi sejumlah fasilitas hingga konstruksi bangunan sekolah.
Seorang siswi kelas 8 SMPN 62 Kota Bekasi, Nadila Aida, mengatakan, lantai kelasnya sering becek digenangi air imbas rembesan toilet yang berada persis di belakang ruang kelasnya itu.
“Kelas saya bersebelahan dengan toilet. Air sering rembes dari toilet kalau ada yang habis dari kamar mandi," kata Nadila kepada TribunBekasi.com di SMPN 62 Kota Bekasi, Rabu (8/10/2025).
Nadila menjelaskan keluhannya bukan cuma itu saja. Ia mengaku selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas, para siswa duduk lesehan tanpa alas dan meja.
Akibatnya, para siswa siswi termasuk dirinya mudah lelah dan kurang konsentrasi belajar.
"Kami belajar tanpa meja dan kursi, pas ujian yang cape,” ucapnya dengan wajah lesu.
Baca juga: Kabar Siswa SMAN 62 Dipecat Sekolah Usai Ditangkap Demo, Sudindik Jaktim: Kami Belum Ambil Keputusan
Menanggapi hal itu, Pelaksana Harian (PLH) USB SMP 62 Kota Bekasi, Deni Permadi, mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi sejak tahun 2022.
Gedung yang difungsikan di bawah naungan SMP Negeri 19 Kota Bekasi itu sebelumnya adalah bekas Kantor Kelurahan Medan Satria.
“Awalnya ini adalah gedung bekas kantor kelurahan. Karena di wilayah Medan Satria belum ada SMP negeri, akhirnya diusulkan oleh warga dan FKRW untuk dijadikan sekolah. Kami sudah berjalan hampir tiga tahun,” kata Deni, Rabu (8/10/2025).
Deni menjelaskan KBM di SMP 62 Kota Bekasi itu dilakukan secara bergantian dalam dua shift.
Hal itu dikarenakan jumlah ruang kelas sangat terbatas.
"Dari total sekitar 320 siswa, hanya tersedia empat ruang kelas aktif yang digunakan untuk kelas 7, 8, dan 9, dua sesi, pagi untuk kelas 8 dan 9, siang untuk kelas 7. Kalau ujian semesteran, kami biasanya menumpang di SMP 19,” jelasnya.
Deni Permadi yang sekaligus menjabat Wakil Kepala SMP Negeri 19 Kota Bekasi itu menuturkan, meski berada dalam kondisi serba terbatas, semangat jajarannya dan para murid untuk melangsungkan KBM tidak surut.
Kedepannya mereka berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera merealisasikan rencana pembangunan gedung sekolah baru melalui program Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2026.
“Kami berharap pemerintah segera membangun gedung baru agar siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman. Kalau bisa, pembangunan dipercepat karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan,” tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.