Sekolah Rusak

MIRIS! Gedung Sekolah Bekasi Tiga Tahun Tak Diperbaiki, Murid Terpaksa Belajar di Lantai

Gedung USB SMP 62 Bekasi rusak parah tak diperbaiki tiga tahun. Murid terpaksa belajar lesehan tanpa meja dan kursi.

|
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
BELAJAR DI LESEHAN – Gedung USB SMP Negeri 62 Kota Bekasi di Kecamatan Medan Satria tampak rusak parah dan tak diperbaiki selama tiga tahun. Para siswa terpaksa belajar lesehan di lantai, Rabu (8/10/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Angin siang berembus dari celah-celah jendela tanpa kaca di Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi.

Suara langkah kaki puluhan murid terdengar lirih menyatu dengan gesekan banner lusuh yang menutup dinding berlubang.

Pemandangan ini bukan sekali dua kali terlihat, tapi sudah tiga tahun lamanya menjadi keseharian mereka saat belajar.

Gedung yang berdiri di bekas kantor kelurahan itu kini jauh dari kata layak. Cat tembok mengelupas, atap tripleks di lantai dua rusak, jendela-jendela tanpa kaca dibiarkan terbuka.

Baca juga: Roy Suryo Seret Lagi Isu Ijazah Jokowi, Minta Polri Buka Kembali Kasus yang Sudah Dihentikan

Baca juga: Miris! Air PDAM Tidak Mengalir, Ida Terpaksa Rogoh Kocek Rp 50 Ribu per Hari untuk Isi Ulang

Baca juga: Etanol Bikin Mesin Rusak dan BBM Boros? Ini Kata Pakar Energi ITB dan ITERA!

Tembok dari papan GRC pun banyak yang bolong. Beberapa lubang hanya ditambal seadanya dengan banner bekas yang ditempel solatip.

Pantauan TribunBekasi.com pada Rabu (8/10/2025) siang, suasana sekolah tampak sepi meski ratusan murid tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Di salah satu kelas, belasan siswa duduk bersila di lantai.

Tak ada meja. Tak ada kursi. Mereka belajar lesehan, mencoba menyimak pelajaran dari guru di depan kelas seadanya.

“Awalnya ini gedung bekas kantor kelurahan. Karena di wilayah Medan Satria belum ada SMP negeri, akhirnya diusulkan warga dan FKRW untuk dijadikan sekolah,” ujar Pelaksana Harian (Plh) USB SMP 62 Kota Bekasi, Deni Permadi, Rabu (8/10/2025).

Gedung tersebut berada di bawah naungan SMP Negeri 19 Kota Bekasi. Sudah hampir tiga tahun proses belajar mengajar dilakukan di sana tanpa renovasi berarti.

Dedi menuturkan, keterbatasan ruang membuat KBM harus dijalankan dalam dua sesi.

“Dari total sekitar 320 siswa, hanya ada empat ruang kelas aktif. Jadi kelas 8 dan 9 belajar pagi, kelas 7 siang. Kalau ujian semesteran, kami biasanya menumpang di SMP 19,” jelasnya.

Meski serba terbatas, semangat murid dan guru tak pernah surut. Mereka tetap datang setiap hari, belajar di ruang kelas seadanya.

Pihak sekolah berharap Pemerintah Kota Bekasi segera merealisasikan pembangunan gedung baru yang direncanakan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2026.

“Kami berharap pemerintah segera membangun gedung baru agar siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman. Kalau bisa, pembangunan dipercepat karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan,” tutur Deni.

Hingga kini, kondisi bangunan yang rusak dibiarkan begitu saja. Sementara ratusan siswa terus berjuang menimba ilmu di ruang yang jauh dari kata layak.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved