Hari Pelanggan Nasional
Hari Pelanggan Nasional, Shopee Berikan Tips Pentingnya Transaksi Online Aman dan Nyaman
Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia, mengatakan ada beberapa tips dari Shopee untuk mendapatkan pengalaman belanja online yang aman.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Menyambut Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada Sabtu (4/9/2021) Shopee kembali menekankan kepada masyarakat pentingnya transaksi online secara aman dan nyaman sebagai hal yang tidak boleh luput dari perhatian pelanggan.
Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia, mengatakan ada beberapa tips dari Shopee untuk mendapatkan pengalaman belanja online yang aman.
Ia menjelaskan pada 2021 adalah tahun kedua pembatasan mobilitas karena pandemi.
"Sudah dua tahun masyarakat Indonesia menjalankan kegiatan yang serba online, salah satunya berbelanja kebutuhan melalui platform dagang daring atau e-commerce seperti Shopee," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Kolaborasi Netflix dan GoPay, Anggota baru bisa Bayar Biaya Berlangganan Netflix Pakai GoPay
Baca juga: Bayar Iuran BPJAMSOSTEK dengan ShopeePay bisa Dapat Cashback 30 Persen
Meski sudah menjadi kebiasaan yang dekat dengan para pengguna e-commerce, kata Handhika, ada beberapa hal yang tak boleh luput dari perhatian demi menjaga keamanan dalam bertransaksi secara online.
"Karenanya, dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional tahun 2021 ini, ada beberapa tips yang dapat diikuti untuk mendapatkan pengalaman belanja online yang aman," tuturnya.
Yakni, jangan pernah berikan OTP ke siapapun untuk alasan apapun.
"Kode OTP adalah kunci kedua yang tak kalah pentingnya dari password akun seseorang. One Time Password atau OTP adalah kunci akses unik yang dibuat secara otomatis oleh sistem ketika ingin masuk ke akun di situs atau aplikasi online - dengan kata lain, OTP adalah pelindung akun pribadimu," ujarnya.
Sesuai kepanjangannya, tambah Handhika sejatinya OTP adalah password yang harus dirahasiakan dan tidak boleh dibagikan ke siapapun.
"Tidak akan ada pihak yang meminta OTPmu. Jika ada pihak yang mengatasnamakan entitas atau aktivitas tertentu dan menanyakan OTPmu, maka janji manisnya patut dicurigai," katanya.
Berikutnya kata Handhika adalah mengganti password secara berkala.
"Pastikan password di setiap akun online berbeda, dan usahakan menggantinya secara berkala. Ini akan menjadi perlindungan pertamamu jika salah satu aplikasi diretas, agar menjaga data-data yang tersimpan dalam aplikasi lainnya tetap aman," katanya.
Kemudian kata dia, aktifkan verifikasi dua langkah.
"Mengaktifkan verifikasi dua langkah menjadi pengaman ganda saat oknum penjahat mencuri datamu. Apabila mengaktifkan fitur keamanan ini, sebuah akun akan mendapatkan tambahan kunci akses selain password untuk dapat diakses," paparnya.
Beberapa contoh fitur verifikasi dua langkah ini adalah kode OTP, verifikasi biometrik (sidik jari atau scan wajah), dan kode QR.
Berikutnya kata dia adalah, waspada terhadap tautan atau lampiran yang mencurigakan.
"Modus penipuan ini dikenal dengan nama phishing. Phishing mengacu pada upaya penipuan untuk melakukan tindak kriminal, mulai dari pencurian identitas, perusakan data, hingga pencurian uang," katanya.
Para penipu akan mendesain pesannya sehingga tampak berasal dari perusahaan sungguhan ataupun sumber yang terpercaya.
Berawal dari disebarkannya email dan teks tiruan, lampiran atau unduhan palsu, spam kalender, bahkan diperkuat dengan panggilan telepon tipuan untuk mengecoh agar korban memberikan informasi seperti password, OTP, nomor rekening, atau nomor kartu kredit.
Lalu katanya, lakukan transaksi di dalam platform e-commerce yang terpercaya.
Dalam konteks marketplace seperti Shopee, ujar Handhika, keseluruhan transaksi hanya terjadi di dalam aplikasi.
Shopee tidak pernah mengimbau para penggunanya untuk melakukan transaksi di luar aplikasi dengan alasan apapun.
"Oleh karenanya, Shopee melengkapi aplikasinya dengan seperangkat fitur keamanan yang melindungi penggunanya seperti Masa Garansi Shopee, di mana dana akan disimpan hingga produk diterima dengan baik oleh pembeli," katanya.
Misalnya kata dia bila pelanggan ingin mengakses layanan pinjaman online, dan Shopee Garansi 100 persen, yang membantu para pengguna menemukan produk-produk original dari penjual dan brand terpercaya dan menawarkan garansi uang kembali sebagai bentuk jaminannya.
"Shopee berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang lebih inklusif dan akan terus berupaya menjadi platform digital yang aman dan terpercaya," kataya.
Kebijakan manajemen risiko
Secara internal, tambah Handhika, Shopee menerapkan kebijakan manajemen risiko yang kuat dalam hal operasional.
"Selain mengadakan pelatihan bagi karyawan, kami juga memiliki kebijakan penanganan data pribadi yang ketat untuk menjaga kerahasiaan data pengguna," katanya.
"Kami juga memiliki berbagai fitur yang memungkinkan pengguna bertransaksi dengan aman, seperti fitur keamanan berlapis, verifikasi dua langkah, otentikasi wajah dan sidik jari, serta tim Customer Service yang siap siaga selama 24 jam untuk menanggapi permintaan pengguna," tambah dia.
Shopee juga lanjut Handhika secara aktif mengedukasi pelanggan melalui kanal media sosial dan juga memberikan pelatihan bagi pelanggan terkait cara bertransaksi yang aman.
"Shopee mengimbau para pelanggan untuk berpartisipasi secara aktif untuk melaporkan tindakan yang mencurigakan melalui Tim Customer Service yang dapat dihubungi di berbagai kanal (e-mail, call center, Twitter dan Instagram) serta Tim Manajemen Risiko yang melakukan pemantauan terhadap isu-isu yang sekiranya berpotensi merugikan yang beroperasi selama 24 jam 7 hari dalam seminggu," kata dia.