Berita Bekasi
Karyawan Kimia Farma Terlibat Dugaan Terorisme Dikenakan Skorsing, Jika Terbukti Sanksinya Dipecat
Ia mengatakan salah satu terduga teroris dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI) berinisial S yang diamankan Densus 88 adalah karyawannya.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Terduga teroris berinisial MEK yang diamankan Densus 88 pada Jumat (10/9) pagi tadi dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang baik dan cenderung bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Bahkan dalam Kesehariannya, MEK dikenal sebagai imam salah di Masjid yang dekat dengan rumahnya. Sehingga dengan penangkapan ini pun, banyak warga yang justru kaget.
"Beliau ini luar biasa subhanallah, yang bersangkutan sosialnya tinggi, dan kegiatan agamanya bagus, sering ceramah, sering jadi imam," kata Pengurus RW 05, Tohroni, Jumat (10/9/2021).
Tak hanya aktif di lingkungan keagamaan, dikatakan Tohroni jika MEK juga sering aktif dalam kegiatan sosial.
Sudah banyak warga yang terbantu atas kepribadian yang terbilang dermawan. Atas kejadian ini, banyak warga yang cukup kaget.
"Alhamdulillah, beliau terutama sosialnya luar biasa, warga merasa terbantu dengan kehadirannya," katanya.
Ketika pengrebekan terjadi, Tohroni selaku pengurus RW 05 mengungkapkan saat itu dirinya tiba-tiba didatangi dua orang.
Saat itu ia berfikir dua orang tersebut tenaga mengurus administrasi, rupanya kedua orang tersebut mengaku sebagai polisi.
"Saya kira mau minta stempel gitu untuk administrasi warga ternyata warga tersebut dari pihak Kepolisian," kata Tohroni.
Kedua orang tersebut juga langsung memastikan dengan memperlihatkan sebuah surat.
Kendati demikian Tohroni tidak begitu mencermati surat tersebut, yang ia ingat dalam surat tersebut ada logo Polri. Di saat itu keduanya pun meminta izin.
"Intinya adalah meminta izin ke lembaga rw untuk menemani ke rumah yang bersangkutan, setelah itu saya ganti pakaian, karena saya ganti pakai baju pendek," katanya.
Setelah itu, dirinya hanya bisa menemani beberapa petugas polisi yang masuk ke dalam rumah terduga teroris tersebut. Ia mengaku tak ikut melihat pengeledahan, sebab saat itu sudah didampingi oleh Pak RT.
"Di situ ada pak rt juga, beberapa saat setelah itu turun, polisi mengatakan pak nanti kalau ada apa-apa nanti dikasih tau," katanya.
Meski tak melihat pengeledahan berlangsung, Tohroni mengatakan sempat melihat beberapa barang-barang terduga pelaku yang diamankan.
Seperti poster, spanduk hingga beberapa kotak kecil yang tidak diketahui apa isinya.
"Saya hanya melihat poster, spanduk, lainnya ada kotak kecil ya, saya nggak tahu itu apa, saya juga nggak nanya sita apa sita apa. Spanduknya sudah terlipat dibawa di dalam plastik," ujarnya.