Vaksinasi Covid19
Sentra Vaksin Mulai Masif di Karawang, Cellica Optimistis Akhir Tahun Seluruh Warga Sudah Tervaksin
Keyakinan pencapaian target ini muncul seiring masifnya sentra vaksin yang digelar di beberapa wilayah Karawang.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
"Kami pemerintah daerah akan terus menekan laju penyebaran Covid-19, kami ingatkan selalu melindungi dan peran aktif secara bersama untuk memerangi pandemi Covid-19," katanya.
Walaupun angka kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang terus membaik, Cellica meminta kepada seluruh masyarakat Karawang untuk tidak langsung mawas diri ataupun beruforia atas kondisi ini.
"Walaupun begitu kita tidak boleh takabur, kita harus mawas diri dan waspada akan kejadian besok, lusa hingga pandemi ini berakhir," ujarnya.
Program vaksinasi keluarga
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyatakan program vaksinasi keluarga dapat mempercepat pencapaian herd immunity di wilayah tersebut.
Bahkan adanya program vaksinasi keluarga yang digelar di Praktek Bidan Mandiri (PBM) termasuk juga bidan desa yang dipunyai Puskesmas ini membuat capaian warga yang divaksin melonjak tajam.
"Sangat signifikan, dari 29 Januari sampai 8 Agustus Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tabungan vaksinnya hanya 11,49 persen atau sekitar 327 ribu orang, sekarang ini 600 ribuan naiknya 17 persen sekian," katanya, di Pemda Karawang, pada Senin (6/9/2021).
Teh Celli sapaannya menjelaskan data terakhir capaian vaksinasi di Karawang mencapai 33,69 persen atau 645.986 warga disuntik vaksin dosis pertama dari target 1.917.354.
"Untuk dosis kedua yang telah menerima vaksin memang masih kecil 14,27 persen atau 273.661 warga dari target 1.917.354," ungkap dia.
Meski demikian, Teh Celli optimisi capaian vaksinasi di wilayahnya akan mencapai 70 persen hingga akhir tahun 2021 ini.
Sebab, adanya program vaksinasi keluarga ini dalam setiap minggunya menambah 5 persen capaian vaksinasi. Bahkan waktu awal digelarnya program vaksinasi keluarga secara masif dapat menambah 200 ribu warga yang divaksin.
"Jadi bayangin saja waktu enam bulan ketika itu hanya 327 ribu orang, tapi adanya program vaksinasi keluarga ini dalam waktu lima hari itu hampir 200 ribu orang, berarti 65 persen bisa kita kerjakan dari yang kemarin dilakukan enam bulan," ungkap dia.
Hal itu, kata Teh Celli, yang menjadikan program vaksinasi keluarga dilanjutkan. Walaupun memang terkendala dengan distribusi vaksin dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terbatas.
"Tapi karena keterbatasan distribusi vaksin, karena kita tahu vaksin itu dibagi-bagi ke daerah lain. Maja kita usahakan maksimal tiap lima hari naik 5 persen warga yang divaksin," ungkap dia.