Berita Bekasi
Sosok Kopilot Fajar Dwi Saputra, Korban Kecelakaan Pesawat di Papua, Dikenal Ramah Bertanggungjawab
Pada kesempatan itu, Sri mengaku jika sosok Fajar dikenal sebagai anak yang manja, apalagi dia merupakan anak kedua.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PONDOK GEDE --- Duka mendalam dialami Sri Purwati (54) orangtua Kopilot Rimbun Air, Fajar Dwi Saputra yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Rimbun Air pada Rabu (15/9) kemarin.
Dalam insiden itu tiga penumpang pesawat tewas.
Pada kesempatan itu, Sri mengaku jika sosok Fajar dikenal sebagai anak yang manja, apalagi dia merupakan anak kedua.
Namun setelah menikah dan memiliki anak yang saat ini genap 10 bulan, Fajar dikenal sebagai ayah yang bertanggung jawab.
Baca juga: Sebelum Kecelakaan di Papua, Kopilot Rimbun Air Sempat Ungkapkan Rindu dengan Anak
Baca juga: Angkut 271 Penumpang, Pesawat Batik Air Tujuan Aceh-Jakarta Mendarat Darurat, Ini Penyebabnya
"Kalau dengan saya pribadi memang dia masih agak manja ya, tapi kalau di luar saya itu dia orang yang bertanggung jawab, baik sama istrinya," kata Sri ditemui di rumah duka di kawasan Bekasi, Kamis (16/9/2021).
Tak hanya dikenal baik di keluarga, almarhum Fajar memang saat dikenal baik di lingkungan tempat tinggal.
Selain aktif dalam bersosialisasi dengan warga, Fajar diakui orangtuanya sebagai anak yang ramah dengan siapapun.
"Dia (Fajar) kalau di wilayah di sini, dia dikenal ramah, baik hati, suka menolong, peduli sama lingkungan, itu anak saya. Karena dia memang humble, orangnya ramah," katanya.
• Kopilot Fajar Tewas Dalam Tragedi Pesawat Rimbun Air, Sri Purwanti Terpukul Kehilangan Anak Bontot
• Ponsel Kapten Mirza yang Dipakai Video Call Istri Masih Aktif Saat Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak
Menjalani profesi di dunia penerbangan memang sudah didambakan Fajar sedari kecil, walaupun memang sebelumnya Fajar juga berkeinginan untuk menjalani profesi sebagai polisi.
Hanya saja Fajar akhirnya memilih untuk menjadi seorang pilot.
Dipilih sebagai Pilot ini pun juga mendapatkan dukungan penuh oleh orangtuanya.
Dia pun akhirnya menjalani pendidikannya sebagai Pilot pada tahun 2013 dan lulus pada 2015 silam.
Berbekal pendidikannya itu, Fajar melanjutkan karirnya di dunia penerbangan.
"Pengalaman terbang di avia 2 tahun kemudian di Rimbun ini. Di Rimbun itu dari Januari 2020," kata Sri.
Meski sudah berpengalaman di dunia penerbangan, Sri mengakui baru mendapatkan kabar anaknya menjadi korban dalam kecelakaan Pesawat Rimbun Air di Papua dari crisis center PT Rimbun Air. Selanjutnya ia pun langsung mencari informasi tersebut.