Berita Bekasi
Sosok Kopilot Fajar Dwi Saputra, Korban Kecelakaan Pesawat di Papua, Dikenal Ramah Bertanggungjawab
Pada kesempatan itu, Sri mengaku jika sosok Fajar dikenal sebagai anak yang manja, apalagi dia merupakan anak kedua.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
"Kami pihak keluarga tidak mau anak saya terlalu lama, akhirnya pihak keluarga juga mencari bantuan lewat kolega, lewat sodara, lewat teman yang ada di Jayapura, yang ada di Timika, ada Nabire, akhirnya kita dapat pertolongan untuk bisa dapat dibawa ke Jakarta," katanya.
Pihak keluarga berencana akan memakamkan almarhum pada Kamis (16/9) malam ini.
Pihaknya keluarga pun saat ini juga tengah berangkat ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang untuk menjemput jenazah yang nantinya akan langsung dibawa ke rumah duka.
"Kami rencananya akan langsung memakamkan jenazah pada malam ini. Kemungkinan nanti jam 8 sampai jam 9 tiba di sini (rumah duka) langsung, nanti kita makamkan di pemakaman tak jauh dari sini," ujarnya.
Sebelumnya, pesawat jenis twin otter PK-OTW Rimbun Air jatuh di hutan belantara Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9) pagi.
Pesawat rute Nabire-Sugapa tersebut dipiloti HA Mirza dengan copilot Fajar dan engineering Iswahyudi. Pesawat bermuatan cargo (bahan bangunan) itu ditemukan tim SAR terjatuh pada koordinat 3.44.45 S - 136.59.59 E.
Berdasarkan laporan Kantor SAR Timika, informasi jatuhnya pesawat tersebut bermula dari laporan dari pemilik pesawat Rimbun Air pada pukul 08.15 WIT bahwa pesawat mengalami lost contact.
Sekitar 30 menit survey, tim SAR berhasil menemukan pesawat dalam keadaan hancur di hutan yang dalam dan curam. Tim SAR berhasil mencapai lokasi dan mendapati ketiga korban dalam keadaan meninggal dunia.