Berita Daerah

Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ungkap 15 Persen Anak Usia di Bawah 18 Tahun Belum Vaksinasi Covid-19

Upaya keras dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, mereka terus meningkatkan kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar agar mereka bisa bersekolah.

Wartakotalive.com
Ilustrasi vaksin pelajar - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan tinggal 15 persen lagi anak berusia 18 tahun ke bawah yang belum divaksin. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Pemprov DKI terus meningkatkan vaksinasi bagi pelajar agar mereka segera bisa sekolah dengan metode PTM terbatas.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, sekitar 15 persen remaja usia 12 tahun- 18 tahun di DKI Jakarta belum mendapat vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Sekjen Partai Gerindra dan Pimpinan Ponpes Buntet Cirebon Gelar Vaksinasi Covid-19 dan Doa Bersama

"Masih ada 15 persen remaja yang harus kita dorong untuk segera vaksin," ucap Dwi, Sabtu (25/09/21).

Sementara itu, hingga 24 September lalu, Dinas Kesehatan mencatat ada 856.459 anak usia di bawah 18 tahun yang sudah mendapat dosis pertama vaksin Covid-19.

Menurutnya, ada beberapa alasan masih banyaknya anak remaja yang belum divaksin di Ibu Kota, yakni salah satu penyebabnya adalah lantaran tidak diiznkan orangtua dikarenakan khawatir dengan efek sampingnya.

Kendati demikian, Dwi mengatakan pihaknya akan tetap berupaya untuk mendorong agar para remaja tersebut bisa segera divaksin Covid-19.

"Kami akan berusaha menjangkau semua orang ber-KTP DKI yang sampai saat ini belum vaksin," ucapnya.

Tambahnya, upaya yang dilakukan yakni salah satunya menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah di Ibu Kota.

Baca juga: Jadi Hadiah Buat Pimpinan Dunia G20, Menparekraf Beli 120 Kain Tenun Gringsing di Desa Tenganan Bali

"Ya, segala daya kami usahakan supaya remaja, guru, masyarakat lain yang belum divaksin bisa segera divaksin," tambahnya.

Sementara itu, terlebih, Dinas Pendidikan DKI Jakarta aka  menambah jumlah sekolah yang dibuka untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Diketahui, pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Ibu Kota digelar secara bertahap. Kini ada 610 sekolah dari jenjang PAUD sampai SMA/SMK yang mengikuti PTM di sekolah dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Dalam 27 September mendatang, tatap muka bisa dilaksanakan di 1.500 sekolah. Pembukaan sekolah tatap muka ini, berangkat dari keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperbolehkan PTM dengan protokol kesehatan ketat.

Sebelumnya, juga memfasilitasi masyarakat yang memiliki komorbid agar tidak ragu lagi dengan vaksin Covid-19.

Sebab pemerintah telah meluaskan layanan vaksin merek Moderna dan Pfizer yang aman untuk komorbid.

Baca juga: Ditanya Soal Karir Seusai Menikah dengan Perwira TNI, Joy Tobing: Kami Yakin Berkat Nggak Kemana

“Untuk yang komorbid tertentu, dengan adanya vaksin Moderna dan Pfizer relatif lebih bisa diterima. Tentunya atas rekomendasi dari teman-teman sejawat dari organisasi profesi, jadi sebenarnya sudah tidak perlu ragu lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti pada Selasa (7/9/2021).

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved