Berita Karawang
Ini Tanggapan Kepala BPS Soal Data yang Menyebut Kabupaten Karawang Masuk Wilayah Kemiskinan Ekstrem
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, Budi Cahyono menanggapi data yang menyebutkan Kabupaten Karawang wilayah kemiskinan ekstrem.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
Misalnya di Dusun Tanjungbaru.
"Selain itu, di Tanjungbaru mengandalkan pariwisata. Meski pengunjung menurun," ungkap dia.
Abdul mengaku tak masalah dengan data kemiskinan ekstrem yang dikeluarkan pemerintah.
Menurutnya, itu sebagai upaya pemerintah menanggulangi kemiskinan.
"Engga masalah itu, itu kan niatan baik pemerintah. Walaupun memang datanya tidak betul sepenuhnya" ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, Ato Purtoni turut menanggapi.
Ato Purtoni menjelaskan, jumlah penduduk Desa Jatimulya ada 11.000 orang dengan 2.500 kepala keluarga.
Jumlah rumah bilik 130 unit dan yang nyaris roboh tiga unit.
Di desanya sekitar 60 karyawan pabrik dan 200 buruh non pabrik terkena pemutusan hubungan kerja efek dari pandemi.
"Kategori miskin parah 300 KK, yang tidak punya pekerjaan tetap, serabutan. Memang ada tapi tidak ekstrem juga," kata Ato.
Diragukan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Data yang menyebut Kabupaten Karawang masuk lima besar penduduk miskin ekstrem se-Jawa Barat diragukan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Diketahui, data dari Badan Pusat Statistik itu sebut 25 desa di wilayah Karawang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
Pernyataan soal penduduk di 25 desa di Kabupaten Karawang alami kemiskinan ekstrem, disampaikan oleh Wakil Presiden Maruf Amin dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Diakui Cellica Nurrachadiana, 25 desa yang wilayahnya masuk di daftar warga miskin ekstrem mayoritas berada di Pesisir Utara Karawang.