Berita Karawang
BPBD Karawang Mewaspadai Banjir yang Bakal Melanda Lima Wilayah saat Musim Hujan
BPBD Karawang meminta warganya waspada di musim hujan, karena sda lima wilayah yang rawan banjir.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Pasalnya, hingga kini belum ada perbaikan sehingga berpotensi banjir besar dan mengancam keselamatan warga.
Dani memaparkan terdapat 55 titik kritis tanggul di Sungai Citarum, bahkan sebanyak 49 titik diantaranya berlokasi di Kabupaten Bekasi.
Oleb sebab itu, Dani mendesak puluhan tanggul kritis segera diperbaiki, agar tidak terjadi lagi bencana banjir besar seperti yang menimpa warga di Pebayuran pada awal tahun lalu.
"Tentu saja harus segera diperbaiki karena ini mengancam banjir," kata Dani saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021).
Dani Ramdan merinci, dari 55 titik kritis, 26 diantaranya dikategorikan titik merah, 26 titik kuning, dan 3 titik hijau.
Kesuluruhan titik merah berada di Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Dalam Hitungan Jam, Mark Zuckerberg Kehilangan Rp 98 Triliun Gegara Tiga Aplikasi Ini Down
"Jadi kami harapkan sebanyak 26 tanggul yang paling kritis diprioritaskan agar diperbaiki lebih awal," ujarnya.
Sebagai upaya tindaklajut, Pemerintah Kabupaten Bekasii bakan bersurat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu dilakukan agar segera menginstruksikan perbaikan tanggul melalui BBWS Citarum.
Dani Ramdan juga mendesak agar perbaikan pun dilakukan sesegera mungkin di tahun ini.
"Sebanyak 26 titik merah kami sudah sepakat menyurati Kementerian PUPR untuk diberikan anggaran tambahan kepada BBWS Citarum agar dapat segera dilakukan perbaikannya."
"Sedangkan untuk 26 titik kuning akan dilaksanakan pada 2022," ucapnya.
Baca juga: Tolak Sinetron Ikatan Cinta, Virnie Ismail Malah Dapat Musibah Jatuh Saat Gowes Sepeda
Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi Uriyan Riana menuturkan dampak banjir yang terjadi pada awal tahun 2021, menyebabkan Kabupaten Bekasi merugi triliunan rupiah.
Terdapat banyak aspek kerugian yang dialami baik masyarakat maupun pelaku industri setelah terdampak banjir pada bulan Februari dan Maret lalu.
"Kerugian akibat banjir awal tahun ini bisa triliunan nilainya," kata Uriyan saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021).