Rombongan Partai Gerindra Dapat Nasihat dari Ustaz Dasad Latif: Politisi Jangan Jauh-jauh dari Ulama
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani bersama rombongan bersilaturahmi ke Ustaz Dasad Latif di Makassar.
Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Ustaz Dasad Latif memberikan nasihat kepada rombongan Partai Gerindra di Makassar pada Sabtu (9/10/2021).
Diketahui, nasihat itu didapatkan saat rombongan Partai Gerindra datang bersilaturahmi dengan Ustaz Dasad Latif.
Di rombongan Partai Gerindra silaturrahmi dengan Dasad Latif itu dihadiri Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Ahmad Muzani datang tak sendiri, namun didampingi sejumlah anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Prasetyo Hadi dan Husni.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Harga Telur Anjlok? Berikut Penjelasan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani
Baca juga: Partai Gerindra Dukung Rencana Pengangkatan Satu Juta Guru Honorer ke PPPK, Ini Alasan Ahmad Muzani
Baca juga: Pilpres 2024, Sekjen Partai Gerindra: Tekad Kita Menangkan Pak Prabowo Subianto!
Turut hadir Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras dengan jajaran DPP Gerindra diantaranya Ketua DPP Danang Wicaksana dan Wasekjen Fauzi Badilah.
Seperti yang diketahui, Ustaz Dasad Latif merupakan ulama kondang asal Sulawesi Selatan.
Dia selalu tampil jenaka dalam setiap ceramahnya.
Seringkali, cuplikan ceramahnya yang penuh gurauan itu viral di berbagai media sosial.
Ahmad Muzani menyampaikan rasa terimakasihnya karena telah diterima dengan penuh kehangatan oleh Ustaz Dasad Latif.
Apalagi, selama silaturahmi diwarnai canda tawa dan kelakar yang terus disampaikan oleh Ustaz Dasad Latif.
"Saya bersama kawan-kawan Partai Gerindra bersilaturahmi dengan Ustaz di Makassar. Silaturahmi ini bagian dari cara kami untuk selalu dekat dengan orang-orang yang menjadi mata hati masyarakat," kata Ahmad Muzani.
"Dalam pandangan kami, ulama, ustaz, habaib, kiai adalah mata hati masyarakat. Mereka merupakan orang-orang yang selalu dilingkari oleh masyarakat dari berbagai lapisan."

"Merekalah yang tahu tentang keadaan masyarakat. Karena itu sebagai pimpinan partai kami merasa perlu banyak tahu apa yang sedang terjadi di masyarakat."
"Caranya dengan kami mendekatkan diri kepada tokoh-tokoh yang dianggap menjadi simbol masyarakat, seperti Ustaz Das'ad Lafif," papar Wakil Ketua MPR itu.
Ahmad Muzani mengatakan, perjuangan politik memiliki tantangan dan godaan yang berat.
Namun, perjuangan politik juga memiliki efektivitas dan manfaat yang besar bagi pembangunan dan perubahan di masyarakat.
Maka, nasihat dari orang orang yang selalu dekat dengan masyarakat sangat diperlukan.
Partau Gerindra, lanjut Ahmad Muzani adalah partai rakyat, dimana cara mendekatkan diri dengan mereka yang menjadi simbol masyarakat.
"Kami memilih jalur perjuangan di medan politik. Sementara Ustaz berjuang di medan dakwah. Berjuangan di medan politik penting bagi kami untuk terus diingatkan, agar kami konsisten dalam perjuangan."
"Antara niat suci perjuangan dengan jalan perjuangan menuju tujuan. Karena godaan dan tantangan amatlah besar berjuang di medan ini."
"Untuk itu nasihat dari para alim dan orang soleh seperti Ustaz Dasad Latif penting bagi kami. Supaya kami terus diingatkan" paparnya kembali.
Menurut Ahmad Muzani, model dakwah seperti Ustaz Dasad Latif perlu ditiru dalam perjuangan politik.
Dalam ceramahnya, masyarakat sering diingatkan tentang berbagai macam kesalahannya dan kekurangan, namun dengan cara yang ringan dan jenaka.
Sehingga kesadaran untuk menyadari kekurangannya tumbuh dari cara ustaz menyampaikan.
Akibatnya, keinginan untuk memperbaiki diri terdorong dari kesadarannya sendiri.
"Proses komunikasi ini harus jadi sebuah cara kita berjuang menegakkan kebenaran termasuk mengingatkan ke semua pihak, baik eksektif dan masyarakat."
"Supaya tujuan itu sampai tanpa perlu menggurui atau menyakiti," jelas Ketua Fraksi Gerindra tersebut.
Ustaz Dasad Latif mengaku setuju dengan apa yang disampaikan Sekjen Gerindra itu.
Bahwa, seorang politisi tidak boleh jauh-jauh dari ulama.
"Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Sekjen bahwa politisi jangan jauh-jauh dari ulama."
"Misalnya, kalau sebelum pembentukan anggaran ketemu dulu lah dengan ulama, meminta masukan terkait apa yang dibutuhkan masyarakat. Jangan nanti ribut dulu baru undang ulama," kata Ustaz Dasad Latif.
Pun dengan ulama demikian, dalam berdakwah seorang ulama tidak boleh memilih-milih medan dakwahnya.
Jika pilah pilih, kata Ustaz Dasad Latif, mungkin Islam tidak akan masuk Indonesia.
Dia kemudian menyarankan agar partai politik senantiasa dekat dengan ulama dalam setiap perjuangan politiknya.
"Sebaiknya pandangan seperti ini (politik dekat dengan ulama) dijadikan tradisi semua partai. Keliru, kalau seroang anggota DPR itu tidak memudahkan dia masuk surga, keliru itu."
"Dia punya kekuasaan. Dunia politik itu sangat dekat dengan godaan karena ada kekuasaan. Dakwah dengan kekuasaan jauh lebih efektif."
"Itulah yang saya lakukan, berdakwah di depan para pejabat negara. Seperti yang diungkapkan Umar bin Khatab bahwa mustahil kau bisa laksanakan syariah tanpa kekuasaan," tutup Ustaz Dasad Latif.
(TribunBekasi.com/BAS)