Partai Golkar

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Mendaftar Calon Ketum Golkar, Klaim Didukung 80 Persen Pemilik Suara

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendaftar sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2025

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ign Prayoga
WartaKota/Nuri Yatul Hikmah
Bahlil Lahadalia daftar sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2024-2025, Senin (19/8/2024). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Partai Golkar segera menentukan ketua umum (ketum) baru setelah pengunduran diri Airlangga Hartarto.

Posisi yang ditinggalkan Airlangga diincar oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Bahlil Lahadalia mendaftar sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2025 di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Senin (19/8/2024) malam.

Di hadapan para pengurus Partai Golkar, Bahlil menyerahkan dokumen pencalonan dalam map warna kuning.

Menurut Bahlil, map itu berisikan seluruh dokumen persyaratan. Mulai dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat pernyataan, Kartu Tanda Anggota (KTA) Golkar, hingga dukungan publik kepadanya yang diklaim berjumlah 469 suara.

"Alhamdulillah hari ini saya menuntaskan ikhtiar saya," kata Bahlil di DPP Partai Golkar, Senin (19/8/2024).

Menurut Bahlil, 469 orang itu adalah 80 persen dari 558 orang pemilik suara.

Padahal, syarat pencalonan yang ditentukan di dalam AD/ART Golkar adalah mengantongi 30 persen suara. 

Bahlil mengatakan, dirinya mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Golkar karena pernah berjanji akan mengikuti kompetisi di partai kuning tersebut.

"InsyaAllah kalau ada kompetisi yang dibuka di Partai Golkar, maka saya akan ikut menjadi salah satu peserta kompetisi itu," ujar Bahlil.

"Saya dibesarkan dari sebuah sistem demokrasi, sistem kompetisi dan tata kelola organisasi yang baik, hari ini saya menuntaskan itu dengan mendaftarkan diri lengkap sesuai AD ART Pasal 18 tentang syarat-syarat pencalonan Caketum," kata Bahlil.

Bahlil menyampaikan, ia membawa serta surat keputusan (SK) bahwa dirinya merupakan pengurus Partai Golkar.

"Saya enggak pernah jadi pengurus DPP, tapi saya pernah jadi pengurus DPD Golkar di Provinsi Papua 2009-2014 dan SK-nya ditandatangi oleh pak Aburizal Bakrie dan pak Idrus Marham," ungkap Bahlil.

"Dan tadi sudah saya berikan ke mereka, yang kedua saya dapat dukungan 469 suara, artinya sudah melebihi dari hampir 80 persen," ujar Bahlil.

Bahlil mengungkap, dia juga membawa surat pernyataan bahwa dia tidak pernah tergabung dengan partai lain. Hal iu membuktikan jika ia adalah kader Golkar murni.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved