Berita Karawang
Pemkab Karawang Prihatin Pengelola Makam Mewah Minim Kontribusi pada Pendapatan Daerah
Pemkab Karawang sedikit prihatin terhadap pengelola makam mewah di wilayahnya, yang seolah lupa pada kewajiban yakni kontribusi ke pendapatan daerah.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat terdapat sejumlah pemakaman mewah.
Tentu kehadiran makam mewah itu mengubah persepsi pemakaman yang identik dengan suasana menyeramkan.
Di makam mewah itu menghadirkan suasana yang jauh dari kata seram dan ditunjang fasilitas super lengkap. Harganya pun cukup tinggi mulai Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar lebih.
Baca juga: Bupati Tangerang Ungkap Mahasiswa yang Kena Smackdown Oknum Polisi saat Demo Punya Penyakit Penyerta
Akan tetapi meski harganya yang mahal akan tetapi kehadiran makam mewah itu masih minim kontribusi pendapatan bagi daerah Karawang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang Eka Sanata mengatakan ada beberapa pemakaman mewah di Karawang.
Semua perizinan juga sudah lengkap dan terpenuhi.
"Izin ya sudah ada, izin itu selama usaha itu masih berjalan masih tetap berlaku," kata Eka.
Ada tiga makam mewah yang terkenal di Karawang, diantaranga San Diego Hills, Al Azhar Memorial Garden dan Pemakaman Lestari Memorial Park.
"Semua sudah ada izinnya, dan sampai sekarang belum ada makam mewah baru lagi yang mengajukan izin," terang dia.
Baca juga: Anies Baswedan Umumkan Kabar Baik pada Pemegang KJP Plus Tahap 1 yang Sudah Bisa Dicairkan
Sementara kontribusi makam mewah untuk pendapatan daerah hanya dari PBB (pajak bumi dan bangunan) dan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).
"Itu kan pendapatan pajak universal, angkanya bisa ke Bapenda," imbuhnya.
Sementara Sekretaris Daerah Karawang, Acep Jamhuri mengakui kontribusi pendapatan daerah dari makam mewah di wilayahnya masih sedikit. Sebab, hanya dari PBB, BPHTB maupun IMB saja.
"Jadi hanya dari IMB, PBB dan BPHTB, itu juga keseluruhan ya. Makanya nilainya kan engga signifikan. Padahal kalau dilihat dari harga makamnya luar biasa mahal," terang dia.
Untuk itu, kata Acep, pihaknya akan segera melakukan kajian terkait potensi pajak lain dari makam mewah tersebut.
Pasalnya, di daerah lain ada semacam retribusi tiap makam itu bagi pendapatan daerah.
Baca juga: Raya Kitty tak Nyaman Pakai High Heels dan Mini Dress karena Merasa Tomboy