Berita Kriminal
Jumlah Member 400 Ribu Orang, Total Kerugian Investasi Robot Crypto Diduga Capai Rp 1 Triliun
Kata Fisiharto, kemungkinan member Mark AI tidak hanya di Indonesia namun ada juga di Malaysia, Vietnam, dan India.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Selain Duta, perusahaan trading robot crypto Mark AI juga dilaporkan oleh member lainnya Fisiharto (46).
Total kerugian yang dialami grup Fisiharto mencapai Rp 700 juta.
Kata Fisiharto di grupnya ada 120 member dengan total investasi mencapai Rp 700 juta.
"Grup saya ada 120 orang, total investasi Rp700 juta. Paling tinggi di grup saya ada yang sampai tanam 14 ribu USD atau setara Rp217 juta," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (20/10/2021).
Sementara Fisiharto sendiri dirugikan sekira Rp128 juta dari investasi yang diduga bodong itu.
Baca juga: Tertipu Investasi Robot Crypto, 400 Ribu Member Termasuk Duta Kisruh dan Resah Dananya Mengendap
Baca juga: Mengaku Masih Sakit, Anak Nia Daniaty Penuhi Panggilan Penyidik Soal Kasus Dugaan Penipuan CPNS
Kemungkinan, ada 400 ribu orang yang ikut tertipu dalam investasi robot crypto itu. Sehingga kata Fisiharto total kerugian bisa mencapai Rp 775 Miliar hingga Rp1 Triliun.
"Perkiraan seluruh Indonesia member ada 400 ribu sampai 500 ribu. Rata investasi di awal 100 USD itu tinggal dikali saja, jadi sekira ada 50 juta dolar atau apabila dirupiahkan Rp775 miliar. Kalau yang investasi lebih 100 USD ya bisa capai Rp1 triliun," jelasnya.
Kata Fisiharto, kemungkinan member Mark AI tidak hanya di Indonesia namun ada juga di Malaysia, Vietnam, dan India.
Sejumlah member di ketiga negara itu juga sudah mengeluhkan hal yang sama.
Mereka tak dapat melakukan transaksi deposit maupun withdrawal dana sejak 15 Oktober 2021 lalu.
BERITA VIDEO : TIPU UANG PERUSAHAAN MODUS INVESTASI BODONG
Janji aplikasi dapat diakses 18 Oktober 2021 juga belum terlaksana dan tak ada kejelasan.
Hal inilah yang membuat mereka melaporkan aplikasi tersebut ke polisi.