Wawancara Eksklusif
RE Menjawab: Banjir Terjadi karena Banyak Sungai-sungai Diperkecil Warga
Itu hanya bisa dihindari dengan komitmen Pemkot Bekasi untuk menyediaan embung, polder, long storage.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Kami ambil dua sungai dari hulunya keluar dari Kota Bekasi.
Pertama adalah Kali Bekasi, ke hulunya adalah Kali Cileungsi, ke atasnya ke Sukamakmur terus sampai ke Puncak.
Kedua adalah Kali Cikeas yang melintasi Cimanggis, Depok, terus Citeurep hingga ke Bukit Sentul.
Nah dua sungai ini bertemu di Pondok Gede Permai, di Perumahan yang sering banjir itu langsung ke Kali Bekasi.
Kedua ada yang topografi elevasi tadi akibat pembangunan yang dulu dengan pembangunan yang sekarang tentu ada perbedaan.
Peer review banjir inilah yang terus menerus pemanfaatan ruang untuk kebutuhan, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan tempat berekspresi dan beraktivitas.
Sehingga ini memperkecil ruang tangkapan air bahkan banyak sungai-sungai yang diperkecil oleh warga, diambil badannya, jaringan sepadannya diambil, sehingga mempersempit.
Sedangkan volume air, saat curah hujan tinggi tidak berkurang, tapi luasan ini berkurang maka yang timbul adalah volume.
Saat volume lebih besar dari pada tangkapan air ya terjadi banjir.
Bicara masalah, tentu harus ada solusi. Bagaimana persiapan Pemkot Bekasi?
Itu hanya bisa dihindari dengan komitmen Pemkot Bekasi untuk menyediaan embung, polder, long storage.
Nah ini sangat mahal biayanya. Saya tiga empat tahun lalu pernah datang ke Bojonegoro karena dia (wilayahnya) sama konturnya dengan kami.
Di sana dicanangkan 1000 embung.
Kami sudah mulai berjalan seperti di Rawa Lumbu, sudah ada polder pengasinan, Bekasi Timur sudah ada Polder di Perumnas III, Galaxy Selatan.