Berita Karawang

Musim Hujan, Dinkes Karawang Diminta Waspadai Populasi Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Munculnya DBD

saat musim penghujan populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Kolase foto/net
ILUSTRASI KASUS DBD ---Memasuki musim hujan, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang, Taman, meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mewaspadai penyakit demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan nyamuk aedes aegypti. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG ---- Memasuki musim hujan, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang, Taman, meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mewaspadai penyakit demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan nyamuk aedes aegypti.

Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal ini Dinas Kesehatan Karawang diminta untuk segera melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat.

“Saya minta agar Pemk melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi 3M dalam pencegahan DBD kepada masyarakat, serta melakukan Foging di titik-titik rawan sebagai upaya pencegahan," kata Taman, pada Kamis (4/110/2021).

Menurut Politisi Gerindra tersebut, saat musim penghujan populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.

Baca juga: Cegah Penyebaran DBD, Dinkes Kota Bekasi Bakal Pantau Jumantik dan Pemantau Jentik di Tiap Wilayah

Baca juga: Penyuluhan Waspada DBD di Ponpes Attaqwa, dr Siti Zakiyah: Jenis Nyamuk Kebun Juga bisa Bawa Virus

Masyarakat diminta agar waspada terhadap penyakit DBD.

“Kondisi (genangan air) tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD,” ujarnya.

Taman yang juga Ketua Pansus Raperda Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular, mengungkapkan kelangsungan hidup nyamuk aedes aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan, sehingga masyarakat harus lebih waspada pada saat memasuki musim hujan.

“Untuk itu masyarakat harus waspada dan menerapkan hidup sehat dengan melakukan 3 M. Menutup, Menguras (penampungan air) dan mendaur ulang (sampah yang berpotensi jadi tempat genangan air),” terang dia.

BERITA VIDEO : GENJOT VAKSINASI, KASUS AKTIF COVID-19 HANYA 0,04 PERSEN

 

Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi mengatakan pihaknya telah meminta ahar para kader jumantik di setiap kecamatan dan desa melakukan sosialisasi 3M untuk memberantas sarang nyamuk.

"Kita sudah meminta agar segera dilakukan sosialisasi 3M dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD ini," ujarnya.

Dia melanjutkan masyarakat juga diminta mewaspadai dengan dengan cara menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.

Selain itu menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.

"Dan juga pengasapan atau fogging kita akan lakukan juga," tandasnya. 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved