Berita Daerah
Belum Punya Jamban Ratusan Warga Ciracas Buang Tinja di Kali, Wagub DKI Tegur Camat dan Lurah
Sebab aksi mereka itu dianggap merusak lingkungan dan mengancam kesehatan mereka sendiri.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Ratusan warga di Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, banyak yang belum memiliki jamban sebagai tempat buang air besar.
Tak ayal, ratusan warga tersebut buang tinja di kali.
Melihat kenyataan tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memerintahkan kepada Camat dan Lurah di wilayah Ciracas, Jakarta Timur untuk mencari solusi agar warganya tidak buang tinja di kali.
Sebab aksi mereka itu dianggap merusak lingkungan dan mengancam kesehatan mereka sendiri.
Baca juga: Dua Tipe Jamban Bakal Dibangun Pemkab Bekasi di Dalam Rumah Warga, Begini Bentuknya
Baca juga: Pertengahan September Bangun 10 Ribu Jamban Rumah, Yayan Yuliana: Semoga Ada Perubahan Perilaku
“Itu sangat tidak baik karena itu limbah kotor dan berpotensi menimbulkan penyakit. Nanti pak camat dan jajaran, lurah akan mencarikan solusi dengan mencari donatur di sekitar situ,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (22/11/2021) malam.
Ariza mengakui, memang ada beberapa warga di Ibu Kota yang belum memiliki septik tank untuk menampung limbah kotorannya.
Karena itu, mereka nekat membuang limbahnya sendiri ke kali atau sungai secara langsung, padahal dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan.
BERITA VIDEO : SEPASANG ABG MESUM DI TOILET MUSALA
Dia berharap, ada warga mampu di sekitar lokasi yang bersedia menjadi donator.
Apalagi pembangunan septik tank di sana untuk kepentingan warga itu sendiri agar terbebas dari berbagai penyakit.
“Dari warga warga yang mampu membantu warga yang tidak mampu saya kira itu baik ya. Warga yang mampu harus berikan bantuan juga kepada warga yang tidak mampu di antaranya tadi soal septik tank, nanti kami akan carikan solusinya ya,” jelas Ariza.
“Pak camat dan lurah setempat akan mencarikan solusi dengan cara menghimpun dana dari donator dari warga setempat yang berkemampuan membantu warga yang tidak mampu membuat septik tank,” tambahnya.
Seperti diketahui, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur akan memberikan surat teguran kepada warga yang tak membuat tangki septik untuk rumahnya.
Terlebih, surat teguran akan diberikan kepada warga yang secara ekonomi masuk dalam kategori mampu namun tak membuat tangki septik di rumahnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Tim Kreatif Kecamatan Ciracas, Sugiman. Ia menyampaikan, surat teguran itu berupa Surat Peringatan (SP) 1 hingga SP 3.
"Ketika kita dapati ada warga yang mampu, Pak Camat melalui lurah menyampaikan surat teguran berupa SP 1, SP 2, SP 3, disebar melalui RT/RW. Data sudah diverifikasi dan artinya data riil," kata Sugiman pada Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut, kata Sugiman, nantinya akan ada petugas Satpol PP maupun Babinsa setempat yang akan mengecek ke lapangan apakah warga sudah membuat tangki septik atau belum.
"Nanti ada Satpol PP, Babinsa, Binmaspol mengecek ke lapangan. Tapi kita harus verifikasi ulang apakah sesuai aturan atau tidak," sambung Sugiman.
Kendati demikian, Sugiman tak menjelaskan sanksi yang bakal diterima oleh warga ketegori mampu yang tetap tak membuat tangki septik.
406 keluarga belum punya septic tank
Sementara itu, Sekretaris Camat Ciracas, Abdul Khair, mengatakan dari 1.200 keluarga yang tersebar di lima kelurahan, kini masih ada 406 keluarga yang belum punya tangki septik di rumahnya.
Hal itu berakibat pada pembuangan limbah domestik dan tinja yang langsung dibuang ke aliran Kali Cipinang maupun Kali Sura melalui saluran pipa yang berada di belakang rumah.
"Program septic tank di Ciracas, tinggal 406 keluarga dari 1.200," ucap Abdul pada Senin (22/11/2021).
Adapun lima kelurahan di Kecamatan Ciracas yakni Kelurahan Cibubur, Ciracas, Kelapa Dua Wetan, Rambutan, dan Susukan.
Kembali ke Sugiman, sekira 406 keluarga yang rumahnya tidak dilengkapi oleh tangki septik didominasi oleh warga kurang mampu secara ekonomi.
"Sebagian dominan oleh warga tidak mampu," ucap Sugiman.
Masih menurut Sugiman, dana yang digunakan untuk membuat tangki septik bagi warga kurang mampu berasa dari donatur yang bersedia mengeluarkan bantuan.
"Setelah diskusi dengan Puskesmas Kecamatan akhirnya membuat 10 unit dalam satu putaran dan tersebar di 5 kelurahan, jadi setiap kelurahan ada dua unit yang dibangun," jelas Sugiman.
(Sumber : Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri/faf)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/ilustrasi-jamban.jpg)