Berita Daerah
Suhara Manullang Terpanggil Menjadi Dokter karena Kakak Meninggal Akibat Sakit Asma
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangsel, Suhara Manullang, ingin terus memperdalam ilmu soal sakit asma, karena dia terpanggil membantu.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
"Lalu tahun 1980 itu saya masuk di Kedokteran Unpad Bandung dan selesai kuliah di tahun 1988. Dulu waktu masih sistem lama kuliah kedokteran Unpad paling cepat itu lulusnya 7 tahun 3 bulan, jaman saya belum ada Satuan Kredit Semester (SKS)," imbuhnya.
Kemudian Suhara juga menambahkan, dirinya sempat ingin melanjutkan pendidikan ke S2, namun tidak jadi.
Ia juga menerangkan, sempat mendapat tawaran untuk menjalani wawancara pendidikan wajib militer pada tahun 1989, setahun setelah lulus kuliah.
"Waktu itu memang saya ingin langsung melanjutkan kuliah lagi sebetulnya ambil spesialis, antara dua yakni, penyakit dalam atau bedah. Tapi kalau itu kan harus Wajib Kerja Sarjana (WKS) kalau sekarang ibaratnya CPNS, karena dulu dokter masih sedikit ya," kata dia.
"Dulu saya juga sempat dipanggil untuk diwawancarai wajib militer lewat jalur pemanggilan, tapi ya emang mungkin bukan panggilan diri saya sebagai militer, jadinya saya memilih menjadi dokter, karena saya juga sudah mendapat pemempatan tugas di Lebak, Banten, pada Juni 1989," terangnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp1.000, Bagi yang Mau Jual atau Beli ini Momen yang Pas, Berikut harganya
Perjalanan Karier
Suhara menjalani perjalanan karir pertamanya menjadi seorang Kepala Puskesmas Sobang, Kecamatan Muncan, Lebak, Banten. Tiga tahun menjadi kepala Puskesmas Sobang, Suhara dipindah tugaskan ke puskesmas Rangkas Bitung.
Usai bekerja beberapa tahun di puskesmas Rangkas Bitung, Suhara kemudian diangkat menjadi Kepala Seksi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
"Pertama kali itu saya kerja menjadi Kepala Puskesmas Sobang, Kecamatan Muncang, di daerah perbatasan dengan Badui sana. Kurang lebih tiga tahun saya di Kecamatan Muncang, saya ditarik ke Puskesmas Rangkas Bitung, Ibukota Lebak, Banten," tuturnya.
Setelah menjadi Kasie di Dinkes Kabupaten Lebak, Suhara sempat berpindah-pindah tempat tugas, seperti menjadi Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Kabid Binkesmas), Kabid Kesehatan Keluarga (Kesga), hingga menjadi Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P).
Selanjutnya Suhara akhirnya dipercaya menjadi Skeretaris Dinas dan Staff Ahli Bupati Lebak, Banten, pada tahun 2008 silam.
"Kemudian beberapa tahun kemudian, saya ditarik ke Dinkes Kabupaten Lebak untuk menjabat beberapa Kepala Seksi atau Kepala Bidang lalu ke Rumah Sakit," terangnya.
"Nah setelah itu saya dipercaya menjadi sekdis dan staff ahli Bupati Lebak, Banten, di tahun 2008, saya dua tahun jadi staff ahli itu," papar Suhara.
Setelah menjalani menjabat sebagai Sekdis dan Staff Ahli Bupati Lebak, Suhara lalu pindah ke Tangerang Selatan di tahun 2010 menjadi menjadi dokter umum di Puskesmas Serpong 1.
Setelah enam tahun mengabdi bagi warga Serpong, pada 2017 Suhara kembali diangkat menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, oleh Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.