vaksinasi Covid19
Vaksinasi Covid-19 Lansia dan Komorbid Bakal Digelar Pemerintah Kota Bekasi, Segera Catat Tanggalnya
Pemerintah Kota Bekasi akan menggelar vaksinasi Covid-19 untuk lansia dan komorbid dalam waktu dekat.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM,BEKASI SELATAN - Pemerintah Kota Bekasi akan gelar vaksinasi Covid-19 lansia dan komorbid dalam waktu dekat.
Rencananya, vaksinasi Covid-19 komorbid dan lansia itu akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu dan Minggu (11-12/12/2021) mendatang.
Rencana, vaksinasi Covid-19 itu juga tertuang dalam surat edaran dalam Nomor : 440/ 1919/ SET.COVID-19.
Dimana vaksinasi Covid-19 tersebut dilakukan guna meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 lansia di Kota Bekasi.
Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Bekasi, 48 Kasus Aktif, Vaksinasi Dosis Satu Capai 73,5 Persen
Baca juga: Vaksinasi Lansia Belum Capai Target Penyebab Status PPKM Belum Membaik, Ini Strategi Rahmat Effendi
Baca juga: Ada Vaksin Covid-19 Booster Awal Tahun 2022 di Kota Bekasi, Rahmat Effendi Masih Tunggu Arahan Pusat
"Gebyar vaksinasi Covid-19 nantinya akan dilakukan selama 2 hari mendatang yakni dimulai dari tanggal 11 Desember sampai 12 Desember 2021 yang bertempat di Stadion Patriot Chandrabaga," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (6/12/2021).
Sejauh ini, dikatakan oleh Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi. Jika perkembangan capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi melalui kategori lansia di fasilitas kesehatan yang masih dibawah capaian target 60 persen.
"Sampai dengan Tanggal 2 Desember 2021 vaksinasi untuk kategori lansia baru mencapai 56,10 persen (87.603 jiwa) dari sasaran yang ditujukan sebesar (156.149 sasaran)," kata Pepen.
Rahmat mengatakan, sedangkan dalam hal ini Kementerian Kesehatan menetapkan capaian minimal vaksinasi Covid-19 melalui kategori lansia sebesar 60 persen (93.689 jiwa).
"Maka dari hal itu Dinas Kesehatan Kota Bekasi merencanakan untuk melaksanakan gebyar vaksinasi Covid-19 Khusus Lansia dan Komorbid di Kota Bekasi," ujarnya.
Guna mendukung gebyar vaksinasi lainnya yaitu kategori komorbid, Kepada RSUD Chasbullah Abdulmadjid dan RSUD Kelas D agar mempersiapkan tenaga kesehatan dokter spesialis untuk kelancaran acara tersebut.
Menurut Pepen, vaksinasi lansia meliputi dosis pertama dan kedua.
Oleh karena itu untuk peserta yang akan melakukan vaksinasi, sebelum di vaksin akan mendapat pendampingan dari dokter spesialis yang telah siapkan.
"Vaksin lansia yang komorbid untuk di sini vaksinnya dan di dampingi oleh dokter spesialis. Karena kan biasanya yang komorbid kan ada gula, ada ini, makanya didampingi dokter spesialis," ucapnya.
Vaksin Covid-19 Booster Awal Tahun 2022
TRIBUNBEKASI.COM,BEKASI SELATAN - Pemerintah tengah menyiapkan rencana pemberian vaksin booster atau dosis ketiga ke masyarakat Indonesia mulai tahun 2022 mendatang.
Rencananya, pemerintah akan membagi penerima vaksin booster menjadi dua, yakni gratis dan berbayar.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat.
"Kalau yang booster kita persiapkan nanti. Begitu iya, ini siapa, bagaimana serentak. Kan udah boleh tuh katanya, booster," kata Rahmat Effendi ditemui, Senin (6/12/2021).
Diungkapkan Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan.
Keputusan itu terkait kelompok mana yang akan jadi prioritas penerimaan vaksin booster terutama yang gratis.
"Ya kalau sudah oke persiapannya ini yang mau, yang enggak mau kita udak (kita cari) door to door. Yang mau pasti datang, kita siapkan," katanya.
Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster berbayar di tahun 2022.
Sehingga, tidak semua warga mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga secara gratis.
Pemerintah akan membagi penerima vaksin booster menjadi dua, yaitu gratis dan berbayar.
Vaksin booster gratis hanya diberikan untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional dan aparatur sipil negara (ASN).
Sementara di luar kategori tersebut, penerima vaksin Covid-19 booster harus bayar.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah akan beri vaksin dosis ketiga, ketika 50 persen sasaran program vaksinasi telah mendapat suntikan dua dosis atau lengkap.
Pelaksanaannya, diharapkan dapat berjalan mulai awal tahun 2022.
Namun, hal itu perlu mempertimbangkan soal jumlah vaksinasi di Indonesia.
Waspadai Varian baru Covid-19 Omicron
Rahmat Effendi meminta masyarakat untuk waspada terkait informasi adanya varian baru Covid-19 Omicron.
Informasinya virus B.1.1.529 itu lebih menular dibanding virus Covid-19 lainnya.
Meski belum ada di Indonesia, Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi meminta agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, apalagi ditengah kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami penurunan.
"Apalagi itu Omicron (varian baru Covid-19). Yang katanya dari Afrika atau mana tuh. Itu yang sudah di vaksin aja kena, apalagi yang belum, nah ini kan harus jadi perhatian betul," kata Rahmat Effendi, Senin (29/11/2021).
Diungkapkan Pepen jika Omicron di masuk dalam kategori yang disebut memiliki kemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin.
Oleh karena itu, dirinya meminta warga Bekasi yang belum menjalani vaksinasi agar segera vaksin.
"Ini juga memberikan pelajaran juga Omicron. Yang di vaksin aja kena gimana yang belum jadi yang belum vaksin ayolah dorong lagi. Ayo vaksin," katanya.
Sebelumnya Pemerintah memutuskan untuk memperketat aturan perjalanan internasional, guna mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 B.1.1.529 Omicron ke Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kebijakan pertama yang diambil pemerintah ialah memblokir kedatangan warga negara asing (WNA) yang baru saja di sejumlah negara dalam waktu 14 hari sebelumnya.
Adapun negara asal yang dimaksud terdiri dari Afrika Selatan, Bostwana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong.
Tes covid-19 secara acak di sekolah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat masih terus menggelar tes Covid-19 secara acak di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
Hal ini dilakukan guna sebagai langkah antisipasi terjadinya klaster penularan virus corona di lingkungan satuan pendidikan.
"Hingga saat ini kami masih melakukan tes swab antigen secara acak di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti saat dikonfirmasi, pada Jumat (26/11/2021).
Dia mengatakan sejak PTM terbatas diberlakukan di Kabupaten Bekasi, belum ditemukan adanya klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Sehingga para murid, orang tua, maupun guru merasa aman mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Kondisi itu tidak membuat pihaknya lengah untuk terus berupaya melakukan pencegahan terhadap potensi penularan Covid-19 salah satunya dengan evaluasi PTM terbatas secara berkala.
"Kemarin kami menyelenggarakan tes usap antigen di SMPN 1 Tarumajaya. Sebanyak 272 pelajar mengikuti tes antigen tersebut. Hasilnya, negatif semua," katanya.
Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh sebut optimalisasi tracking Covid-19 dilakukan sambil menunggu aturan baru, yang dikeluarkan pemerintah soal PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru 2022.
"Kalau sudah ada aturan resmi di level 3 seluruh Indonesia, baru kita buat turunan aturannya. Jadi untuk sekarang ini kita gencarkan tracking dan vaksinasi," katanya.
Pelacakan kontak ini dilakukan di berbagai tempat khususnya yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19 termasuk di kalangan pelajar.
"Tracking juga kita lakukan di kalangan pelajar. Ini juga bagian dari persiapan kita menghadapi libur Natal dan Tahun Baru."
"Secara umum tidak ada kasus, masih relatif aman terkendali. Kasus harian sudah jarang terjadi," ucapnya.
Berdasarkan data, tidak ada penambahan kasus sejak 19 Oktober 2021.
Sedangkan untuk total kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 51.363.
Kasus aktif Covid-19 saat ini di Kabupaten Bekasi sebanyak 30.
Jumlah pasien terpapar corona yang dinyatakan sembuh sebanyak 50.790 orang dan angka kematian sebanyak 543.
(TribunBekasi.com/JOS)