Covid19

Petugas Kebersihan RS Wisma Atlet Terpapar Virus Corona Omicron, Ada Kemungkinan Kasusnya Bertambah?

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak panik terkait adanya virus corona omicron.

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Ilustrasi - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak panik terkait adanya virus corona omicron. 

TRIBUNBEKASI.COM - Kasus pertama varian virus corona omicron terdeteksi di Indonesia.

Kasus pertama varian omicron didera kepada petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta.

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak panik.

"Pesan saya bagaimana kita menghadapi adanya omicron pertama di Indonesia ini, tetap waspada, prokes harus displin dijalankan."

Baca juga: Wisma Atlet Trending di Twitter, Virus Corona Omicron Terdeteksi di Indonesia, Ini Penjelasan Menkes

Baca juga: Omicron Terdeteksi di RS Wisma Atlet, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Tiga Orang Pekerja Kebersihan

Baca juga: Virus Corona Omicron Mewabah di 63 Negara, Penyebarannya Lebih Cepat dari Varian Delta, Ini Kata WHO

"Lalu survelians, kita harus partisipasi, dan ketiga mempercepat vaksinasi terutama pada lansia," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).

Mantan dirut Bank Mandiri ini mengaku, kabar kemunculan varian omicron di Indonesia ini diharapkan membuat masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan.

"Tidak usah khawatir, tidak usah panik tetap kita hidup seperti biasa, paling penting adalah jaga kewaspadaan," pesan Budi.

Budi tak lupa mengingatkan masyarajat, agar tidak kendor untuk terus memakai masker dan menjaga jarak.

Pastikan jangan terlalu berkerumun di acara dengan banyak orang.

"Tolong juga dipastikan kurangi perjalanan ke luar negeri yang tidak penting. Sekarang penyebaran omicron memang terbukti sangat cepat di Inggris yang tadinya cuma 10 kasus per hari, naik 100 kasus per hari,"

"Sekarang sudah 70.000 per hari. Lebih tinggi daripada puncaknya kasus yang terjadi di Indonesia pada bulan Juli 50 ribu kasus per hari jadi penularannya sangat cepat," jelas dia.

Meski masih dalam penelitian, bagaimana dampak omicron, apakah jadi lebih berat, namun laju penularan varian ini perlu diwaspadai.

"Jadi penularan yang tinggi di ujungnya akan bisa memberikan tekanan di rumah sakit," imbuhnya.

Pasien Tanpa Gejala

Sebelumnya ia mengumumkan, seorang pekerja kebersihan (N) di Wisma Atlet terkonfirmasi positif Covid-19 varian omicron.

Hal itu diperkuat dengan data Whole Genome Sequencing (WGS) bersangkutan yang dikirim ke GISAID.

"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien N, terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember."

"Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan GISAID dan sudah dikonfirmasi kembali dari GISAID bahwa memang data ini adalah data sequencing omicron," ujar Budi.

Budi menerangkan, pasien N adalah pekerja pembersih di rumah sakit wisma atlet.

Pada tanggal 8 Desember sampel yang bersangkutan diambil secara rutin oleh tim dari wisma atlet.

Kemudian dikirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk dilakukan WGS, pada tanggal 10 Desember.

"Dan kita lihat bahwa ada tiga pekerja pembersih rumah sakit yang positif PCR nya. tapi yang terkonfirmasi positif omicron adalah satu orang," ujar Budi.

Budi mengatakan, ketiganya tidak mengalami gejala dan sehat serta menjalani karantina di Wisma Atlet.

"Ketiganya tanpa gejala jadi mereka masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk, kemudian mereka bertiga juga sudah dites PCR kembali,"

"karena tes PCR pertamanya pada tanggal 8 sudah dites exit tes kembali 3 hari berikutnya dan hasilnya sudah negatif," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.

Menkes Sebut Ada Lima Orang Lagi yang Kemungkinan Positif Varian omicron

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan ada seorang pasien berinisial N terkonfirmasi omicron.

Pasien terdeteksi sejka pada 15 desember 2021.

Tak hanya 1, Kementerian Kesehatan juga mendeteksi 5 kasus probable omicron.

"Namun belum pasti omicron. Karena melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, istilah lainnya Whole Genome Sequencing (WGS)," paparnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).

Kemenkes mendeteksi ada kasus probable omicron.

Dua kasus adalah warga negara Indonesia, yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.

Kedua warga indonesia ini sedang diisiolasi di Wisma Atlet.

Tiga kasus probable lainnya adalah warga negara asing dari Tiongkok yang datang ke Manado.

"Sekarang sedang diisolasi, karantina Manado. Sekali lagi, lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR market khusus," tegas Budi.

Sample PCR yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirim ke Badan Litbang Kesehatan.

Selain itu Kemenkes sedang melakukan sikuensing genomic.

Diharapkan sudah bisa menginformasikan apakah benar omicron atau tidak.

(Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "omicron Terdeteksi di RI, Menkes Minta Jangan Panik, Tetap Waspada Kurangi Perjalanan ke Luar Negeri"

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved