Berita Bisnis

Lalu Lintas Kargo Internasional di Garuda Indonesia, Tumbuh Hingga 89,66 Persen

Lini bisnis kargo udara menjadi salah satu penopang penting pendapatan usaha Garuda Indonesia di saat lesunya bisnis angkutan penumpang. 

Penulis: Andika Panduwinata | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Banu Adikara
Ilustrasi: Pesawat Garuda Indonesia Boeing 777. 

TRIBUNBEKASI.COM — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan lalu lintas kargo internasional hingga 89,66 persen hingga kuartal 3-2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan tersebut selaras dengan fokus diversifikasi bisnis Garuda Indonesia pada bisnis kargo udara menyusul tekanan pendapatan usaha pada lini bisnis angkutan penumpang. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra.

Irfan mengungkapkan lini bisnis kargo udara menjadi salah satu penopang penting pendapatan usaha Garuda Indonesia bersamaan dengan tren pergerakan penumpang yang mulai menunjukkan sinyal positif jelang akhir kuartal 3-2021 ini.  

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Turun Tipis Jadi Rp 934.000 Per Gram

"Kami meyakini performa kinerja usaha yang mulai menunjukan pertumbuhan yang kondusif menjadi basis penting langkah pemulihan kinerja yang akan terus kami akselerasikan ke depannya," ujar Irfan dalam keterangannya, Selasa (21/12/2021).

Pembatasan pergerakan penumpang pada masa PPKM Jawa-Bali yang berlangsung  hingga awal kuartal 3-2021 lalu berdampak cukup signifikan terhadap pendapatan usaha.

Hal tersebut tercermin pada catatan pendapatan usaha yang turun sekitar 17,54 persen menjadi US$939,02 juta, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar US$1.138 miliar.

“Tentunya menjadi keniscayaan bagi kami untuk terus dapat beradaptasi menghadapi tantangan bisnis yang ada. Upaya tersebut terus kami percepat dengan mengoptimalkan kargo, yang kami proyeksikan dapat menembus 30 persen dari total pendapatan operasi pada akhir tahun 2021," ucapnya.

Baca juga: Dipengaruhi Faktor Cuaca, Harga Cabai Rawit Merah Kian Pedas

Sebagai upaya untuk terus mengoptimalkan pendapatan dari lini bisnis kargo, Garuda juga telah melakukan sejumlah inovasi bisnis, diantaranya dengan mengoperasikan 2 armada preighter (Passenger Freighter) A330-300 yang turut melayani perluasan jaringan penerbangan kargo.

Lebih lanjut, perusahaan memperluas jangkauan jaringan penerbangan kargo melalui skema kerja sama dengan airline partner dan air cargo transhipment, serta memadukan jalur udara dan darat melalui kerja sama dengan perusahaan trucking untuk melayani destinasi intra-Eropa.

Tren lalu lintas penumpang yang hingga awal kuartal 3-2021 khususnya dari periode Agustus 2021 ke periode September 2021, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 83,14 persen turut menjadi optimisme tersendiri.

Walaupun belum dapat dikatakan pulih sepenuhnya dari masa sebelum pandemi, hal ini menunjukkan bahwa iklim industri penerbangan akan semakin kondusif di tengah langkah pemulihan kinerja yang sedang Garuda laksanakan, terutama melalui proses restrukturisasi yang sedang berlangsung.

Baca juga: Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan ke Lombok Jelang Ajang World Superbike Mandalika

Langkah pengelolaan kinerja usaha juga terus Garuda maksimalkan, salah satunya melalui pengelolaan beban operasional penerbangan yang pada akhir kuartal 3-2021 lalu berhasil ditekan hingga 14,45 persen menjadi US$1,11 miliar, dibandingkan periode yang sama pada kuartal 3-2020 lalu sebesar US$1,3 miliar.

Pengelolaan beban operasional penerbangan tersebut diselaraskan dengan penerapan prinsip cost leadership yang sesuai dengan basis pengelolaan cost structure, diperkuat dengan upaya negosiasi bersama lessor untuk membahas beban sewa pesawat, serta restrukturisasi jaringan penerbangan agar fokus pada rute yang menguntungkan dan memiliki prospek yang menjanjikan.

Berbagai langkah tersebut merupakan bagian dari upaya adaptasi oleh manajemen, yang memprioritaskan upaya transformasi Garuda menjadi entitas bisnis yang lebih agile dan berdaya saing dalam menjawab tantangan di masa depan.

Baca juga: Garuda Indonesia Ajak Seluruh Lessor dan Kreditur Tinjau Skema Restrukturisasi

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved