Berita Bekasi

Tunggu Pengerjaan Jembatan Kali Jambe Selesai, Pengendara Manfaatkan Jembatan Alternatif dari Kayu

Pemkab Bekasi mengambil langkah untuk membangun ulang Jembatan Kali Jambe yang menelan dana hingga Rp 4,9 miliar.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Jembatan Kali Jambe yang menghubungkan Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan dan Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, Selasa (21/12/2021). 

Terdapat banyak kendala yang dihadapi Pemkab Bekasi untuk melakukan program pengentasan banjir di Kali Jambe.

"Proyek-proyek pengendalian banjir di antaranya yang kota kerjakan ini Kali Jambe mulai normalisasi di titik Dukuh Bima. Namun ada persoalan lain, seperti sampah. Ini sebenarnya kan mulai dari Kota Bekasi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat dikonfirmasi, Rabu (13/10) lalu.

Banyaknya sampah lantaran Kali Jambe melewati tempat pembuangan sampah.

Ribuan ton sampah itu, beberapa di antaranya lantas masuk ke sungai. Kemudian sampah juga dibuang sembarangan oleh warga.

Alhasil, selain mencemari, sampah pun menghambat laju air. 

"Di situ melewati TPA di mana sampahnya terbawa masuk ke sini. Artinya kami memang harus berkoordinasi dengan (Pemerintah) Kota Bekasi supaya bisa menanggulangi sampah tidak masuk ke Kalijambe," ucap dia.

Persoalan kedua yakni laju air Kalijambe terkendala pada persimpangan Tol Jakarta-Cikampek.

Hal senada pun terjadi pada persimpangan dengan kanal Kalimalang yang menjadi persoalan ketiga. 

"Setelah di sana dinormalisasi, masuk crossing tol, ada hambatan. Tapi sudah didiskusikan dengan jasa marga, akan ditangani 1-2 tahun kedepan, tapi ada lagi crossing tol di kalimalang dan itu harus dengan PJT yang terkait itu," katanya.

Karena persoalan tersebut banyak titik yang tidak bisa diakses oleh alat berat sehingga normalisasi Kalijambe tidak dapat dilakukan secara maksimal. 

"Jadi alat berat kita enggak bisa masuk karena enggak ada aksesnya. Apalagi di crossing tol kalimalang juga terjadi halangan ya. Sehingga air jadi macet," ucap Dani

Persoalan keempat yakni keberadaan bangunan liar di sejumlah titik yang menghambat laju air di Kalijambe. Untuk mengantisipasi itu, rencananya akan dibuat kolam retensi yang mampu menampung air saat debit meningkat. 

"Tadi pak camat mengusulkan kalau ini dirubah jadi kolam retensi. Maka akan kami kaji kemungkinannya dalam penyusunan APBD 2022," tuturnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved