Covid 19
Pemerintah Imbau Masyarakat Tunda Bepergian ke Luar Negeri untuk Cegah Tertular Varian Omicron
Kasus Omicron di Indonesia dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri. Varian Omicron menular lebih cepat dari varian Delta.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Bertambahnya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, menjadi 68 orang per 29 Desember 2021, membuat Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam waktyu dekat.
Pasalnya, sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan, mayoritas kasus Omicron yang ada di Indonesia kebanyakan berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
Dalam waktu dua minggu (per 26 Desember 2021) terdeteksi 46 kasus Omicron di Indonesia.
Sebanyak 15 orang pengidapnya, atau 32,6 persen, merupakan pelaku perjalanan dari Turki.
Ada pula kasus konfirmasi Omicron yang berasal dari pelaku perjalan luar negeri dari Inggris, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Malawi, Republik Kongo, Spanyol, Amerika Serikat, Kenya, Korea, Mesir, dan Nigeria.
Sebanyak 74 persen pasien kasus Omicron itu sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Sebanyak 80 persen kasus Omicron itu tanpa gejala atau bergejala ringan, dan 96 persen kasus Omicron berkewarganegaraan Indonesia.
Sementara itu, hingga 29 Desember 2021 ada penambahan kasus konfirmasi Omicron sebanyak 21 kasus, yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Dengan begitu, total kasus Omicron di Indonesia sampai 29 Desember 2021 kemarin sebanyak 68 orang.
Berdasarkan WHO HQ Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): Technical Brief and Priority Actions for Member States pada 23 December 2021, varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat daripada varian Delta di negara-negara yang telah mengalami transmisi komunitas.
Di Inggris, tingkat keparahan varian Omicron menyebabkan 29 kematian.
Estimasi risiko masuk perawatan gawat darurat Omicron 15-25 persen lebih rendah dibandingkan varian Delta.
Estimasi risiko hospitalisasi (rawat inap 1 hari atau lebih) akibat Omicron 40-45 persen lebih rendah dibandingkan varian Delta.
Hanya saja, mutasi Omicron mengurangi efektivitas antibodi monoklonal, termasuk Ronapreve (kombinasi Casirivimab dan Imdevimab).
Data awal menunjukkan Sotrovimab masih bisa menghambat Omicron dibandingkan antibodi monoklonal lainnya.