Covid19
Virus Corona Varian Omicron Tidak Berdampak Terhadap Perekonomian Amerika Serikat, Berikut Faktanya
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan klaim awal pengangguran berjumlah 198.000 untuk pekan terakhir hingga 25 Desember 2021.
TRIBUNBEKASI.COM - Pihak Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan klaim awal pengangguran berjumlah 198.000 untuk pekan terakhir hingga 25 Desember 2021.
Hasil itu lebih baik atau rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones memproyeksikan klaim awal pengangguran berjumlah 205.000.
"Data klaim daftar tunjangan turun dibanding pekan sebelumnya menunjukkan tidak ada dampak signifikan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang menyebar dengan cepat di AS pada lapangan pekerjaan," ujar Analis pasar modal Hans Kwee melalui risetnya, Minggu (2/1/2022).
Padahal, lanjut Hans, infeksi Covid-19 di AS capai rekor tertinggi dalam dua hari berturut-turut.
Baca juga: Pemerintah Imbau Masyarakat Tunda Bepergia ke Luar Negeri untuk Cegah Tertular Varian Omicron
Baca juga: Pasca Temuan Omicron di Apartemen Green Bay Pluit, Penghuni Hingga Karyawan Jalani Swab Gratis
Baca juga: Dua dari 41 Pasien Positif Omicron di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Alami Gatal-gatal pada Tenggorokan
Namun ternyata, tidak berdampak signifikan terhadap pasar keuangan.
"Nampaknya, varian Omicron tidak menimbulkan dampak sebesar varian Delta, menimbulkan optimisme di pasar keuangan di awal tahun 2022" katanya.
Dia menambahkan, AS sempat melaporkan lebih dari 441.000 kasus virus Covid-19 dalam sehari saat varian baru Omicron terus menyebar.
"Lonjakan kasus Corona ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak pandemi merebak di AS."
"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC melaporkan 441.278 kasus terdeteksi dalam sehari tertinggi sepanjang awal pekan ini waktu setempat," pungkas Hans.
(Tribunnews.com/Yanuar R Yovanda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Dampak Omicron Terhadap Ekonomi Amerika Tidak Seganas Perkiraan"