Berita Jakarta
Seorang Ayah Terobos Api Selamatkan Anak Perempuannya, Jasad Keduanya Ditemukan Kondisi Berpelukan
Seorang ayah ditemukan meninggal dunia kondisi berpelukan dengan anak perempuannya saat tragedi kebakaran bengkel motor.
TRIBUNBEKASI.COM - Seorang ayah ditemukan meninggal dunia kondisi berpelukan dengan anak perempuannya saat tragedi kebakaran.
Ya, sang ayah sempat selamat dari tragedi kebakaran bengkel miliknya, namun ia nekat kembali menyelamatkan anak perempuannya yang terjebak api.
Tapi takdir berkata lain, petugas menemukan sang ayah bersama anak perempuan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan.
Kebakaran hebat itu terjadi di sebuah bengkel motor, Jalan Bangka XI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022) pagi.
Baca juga: Hadapi Potensi Bencana Banjir dan Longsor, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Siaga 24 Jam
Baca juga: Tunggu Puslabfor Olah TKP, Polisi Periksa Tujuh Saksi Kebakaran yang Tewaskan Lima Orang di Tambora
Baca juga: Suharti Sedih Kebakaran Maut di Tambora Menelan Korban Jiwa Hingga Lima Orang
Ayah dan anak, Muhidin (50) dan Mawar (20), ditemukan meninggal dalam kondisi berpelukan.
Muhidin sempat selamat dari kebakaran itu setelah mampu keluar dari bengkel yang sedang dilanda kebakaran.
Ia kembali ke dalam bengkel untuk menyelamatkan anak perempuannya yang sedang terbaring dalam kamar.
Pada kesempatan kedua itu, Muhidin tak bisa keluar dari kobaran api, demikian juga sang anak perempuan.
Saat kebakaran mereda, ayah dan anak itu pun ditemukan meninggal dalam kondisi berpelukan.
Tetangga korban, Anton (31), menceritakan kebakaran bermula ketika Muhidin sedang menambal ban motor sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu, Muhidin dibantu anak lelakinya bernama Angga.
Muhidin diketahui menambal ban sambil merokok.
"Awalnya bapaknya lagi nambal ban, terus anaknya (Angga) lagi nuangin bensin. Dengan space yang segini (kecil), mungkin terlalu dekat, jadi (bara rokok) kena anginnya. Buat bensin, itu kan bisa kena anginnya," kata Anton.
Api dengan cepat membesar dan membakar hampir seluruh area bengkel Muhidin.
Menurut Anton, Angga sempat menendang jerigen yang berisi bensin ke luar bengkel agar api tidak membesar.