KPK OTT Pepen
KPK Tetapkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Tersangka Kasus Suap Proyek Berkode 'Sumbangan Masjid'
KPK menetapkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tersangka kasus suap proyek berkode sumbangan Masjid, Kamis (6/1/2022).
Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
Diberitakan sebelumnya, Firli Bahuri ungkap kronologis penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan belasan orang lainnya, Kamis (5/1/2022).
Di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Firli Bahuri mengatakan, pihaknya mendapat informasi masyarakat terkait adanya penyerahan uang kepada penyelenggara negara.
Adanya laporan tersebut, tim Satgas KPK langsung bergerak ke sebuah lokasi di wilayah Kota Bekasi.
"Tim mendapat informasi jika uang akan diserahkan oleh MB selaku Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Bekasi kepada Wali Kota Bekasi.
Kemudian, tim melakukan pengintaian dan mengetahui jika MB telah masuk ke rumah dinas Wali Kota Bekasi.
MB diketahui membawa sejumlah uang dan diduga telah diserahkan kepada Wali Kota Bekasi.
"Tim KPK selanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB bergerak mengamankan MB pada saat keluar dari rumah dinas Wali Kota" ujar Firli Bahuri.
Kemudian, tim KPK masuk ke rumah dinas Wali Kota dan mengamankan beberapa pihak.
Diantaranya RE selaku Wali Kota Bekasi, MY, BK dan beberapa ASN Pemkot Bekasi.
Selain itu ditemukan bukti uang dengan jumlah miliaran dalam pecahan rupiah.
"Secara paralel tim juga melakukan penangkapan terhadap beberapa pihak swasta antara lain NV di wilayah Cikunir, AA di Daerah Pancoran serta SY di daerah Sekitar Senayan Jakarta" terangnya.
Selanjutnya, kata Firli Bahuri, seluruh pihak yang diamankan dibawa ke gedung merah putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan.
"Malamnya sekitar jam 19.00 wib tim KPK juga bergerak mengamankan MS dan JL masing-masing di rumah pribadinya di Bekasi."
"Kamis, 6 Januari 2022, tim KPK juga kembali mengamankan 2 orang yaitu WY dan LBM alias Anen beserta bukti uang ratusan juta dalam pecahan rupiah"
"Seluruh bukti uang yang diamankan dalam kegiatan tangkap ini sekitar Rp 3 miliar rupiah dan buku rekening bank dengan jumlah uang sekitar Rp 2 Miliar" paparnya.