Berita Bekasi

Covid-19 Omicron di Jakarta Melonjak, Bagaimana di Kota Bekasi? Sekretaris Dinkes: Aman, Masih Nol

Nia mengharapkan agar masyarakat yang melakukan mobilitas saat libur Nataru bisa melakukan tes PCR atau swab antigen

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Tribunnews.com
Ilustrasi - Di tengah melonjaknya Covid-19 varian Omicron di Jakarta, Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Bekasi, Nia Aminah menjelaskan hingga kini, Kota Bekasi masih belum mendeteksi adanya temuan kasus. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Di tengah melonjaknya Covid-19 varian Omicron di Jakarta, Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Bekasi, Nia Aminah menjelaskan hingga kini, Kota Bekasi masih belum mendeteksi adanya temuan kasus.

"Alhamdullilah gak ada, aman, enggak ada (Omicron), di kota Bekasi enggak ada," ungkap Nia saat dikonfirmasi, Minggu (9/1/2022).

Namun demikian, terdapat delapan orang yang positif Covid-19 pasca libur Nataru.

Mayoritas dari pasien kini menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Demi Cegah Penularan Virus Corona Varian Omicron, Pengelola Mal di Karawang Diminta Perketat Prokes

Baca juga: Positif Terpapar Omicron Sepulang dari Turki, Ashanty Pilih Jalani Perawatan dan Karantina di Hotel

"Itu awal Januari ada delapan orang kasus, yang bergejala ada tujuh orang, yang bergejala satu orang, sedangkan yang dirawat ada satu orang. Jadi di kita sekarang ada kasus 0,01 persen," tuturnya.

Nia mengharapkan agar masyarakat yang melakukan mobilitas saat libur Nataru bisa melakukan tes PCR atau swab antigen untuk menghindari penyebaran Covid-19.

"PCR itu diimbau, untuk para pelaku perjalanan agar memeriksakan diri ke puskemas, ke fasyankes terdekat setelah mereka perjalanan jauh. Bagaimana hasilnya, positif atau negatif," ungkapnya.

BERITA VIDEO : JUMLAH WARGA KRUKUT POSITIF OMICRON BERTAMBAH JADI 36 ORANG


Berdasarkan data yang diperbarui pada Kamis (6/1/2021) lalu, jumlah kumulatif Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 86.203 kasus.

Rinciannya jumlah pasien yang sembuh sebanyak 85.057 kasus, meninggal 1.138 jiwa dan aktif sebanyak 8 orang.

Varian Delta lebih berbahaya dibanding Omicron?

Terdapat dua penelitian baru di Inggris memberi petunjuk awal, virus corona varian omicron mungkin lebih ringan daripada versi Delta.

Ahli biokimia Universitas Vanderbilt, Manuel Ascano Jr yang mempelajari virus menyatakan hal demikian.

Ia mengatakan melalui studi baru yang dirilis Rabu (22/12/2021) mendukung penelitian sebelumnya menunjukkan, omicron mungkin tak berbahaya seperti varian Delta.

“Optimisme hati-hati mungkin adalah cara terbaik untuk melihat ini,” katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved