Berita Jakarta
Partai NasDem Berang Wibi Andrino Disebut jadi Pemain Cadangan Pilgub DKI 2024
Kata dia, pernyataan bahwa Wibi Andrino sebagai pemain cadangan sama sekali tidak berdasar dan narasinya tidak pas.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Ibu Kota berang dengan asumsi bahwa Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menjadi pemain candangan kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.
Bahkan, disebut-sebut sosok Wibi dimunculkan untuk mendompleng popularitas NasDem di Jakarta, karena namanya kalah pamor dengan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni.
Hal itu sempat dilontarkan Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.
Sudut pandang tersebut disesalkan kader Partai NasDem di Jakarta.
Baca juga: M. Taufik Sebut Mantan Walkot Tangsel Airin Dianggap Menarik dalam Pilkada DKI 2024, Ini Alasannya
Baca juga: Wakili Kaum Muda, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Digadang jadi Kandidat Cagub DKI
Ketua DPD Partai NasDem Jakarta Timur Abdul Canter Sangaji menilai, perspektif tersebut telah melecehkan anak muda yang berkecimpung di jagat perpolitikan Ibu Kota.
Kata dia, pernyataan bahwa Wibi Andrino sebagai pemain cadangan sama sekali tidak berdasar dan narasinya tidak pas.
Canter juga berpandangan, bahwa pernyataan itu bisa dianggap narasi pembunuhan karakter anak muda dalam peta politik Pilgub DKI Jakarta.
"Seharusnya disadari bahwa hari ini bonus demografi Jakarta dan nasional dipenuhi anak muda," kata Canter berdasarkan keterangannya, Senin (10/1/2022).
BERITA VIDEO : GUBERNUR DKI JAKARTA ANIES BASWEDAN LENGSER, SIAPA PEJABAT PENGGANTI
Menurutnya, sudah banyak anak muda masuk dalam jajaran eksekutif maupun legislatif dalam kancah politik lokal di Indonesia.
Dengan demikian, sambung Canter, asumsi Wibi jadi pemain cadangan seolah menutup ruang bagi politik anak milenial di Ibu Kota.
"Padahal saya lihat Pak Ujang ini masih dikategorikan milenial, tapi kenapa komentarnya terdengar sangat kolonial," ujarnya.
Dari sudut pandangnya, pernyataan Ujang tersebut lebih kental nuansa politikus ketimbang pengamat politik.
"Kalau sering komentar seperti ini saya sarankan Pak Ujang masuk parpol saja ketimbang jadi pengamat," sindir Canter.
Menurutnya, semua pihak harus membuka selebar-lebarnya ruang buat anak muda dalam politik di DKI Jakarta ataupun nasional.