Berita Daerah
Pasutri di Pemalang Simpan Mayat Adik dan Anak Kandung di Rumah, Percaya Jasadnya bisa Hidup Kembali
Di dekat pasutri tersebut, ada sesosok mayat wanita yang merupakan adik P sudah terbujur kaku.
Selang beberapa bulan kemudian, kejadian serupa pun dialami oleh SAR (14), anak pasutri P dan R.
Warga pun kembali digegerkan terkait kabar keluarga P dan R kembali menyimpan mayat anak perempuannya berinisial SAR (14) hingga berbulan-bulan.
Hal tersebut diutarakan Ustaz Zaenuri, seorang tokoh agama di Desa Plakaran.
"Iya, dua kali ini. Yang pertama sudah lama, lebih dari setahun sepertinya. Saya hanya mendengar adiknya (orang tua SAR) meninggal sudah seminggu tidak dikebumikan," kata Ustaz Zaenuri.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto.
SAR meninggal gara-gara TBC
Dari hasil pemeriksaan tim medis, terkuak kalau SAR, anak gadis yang mayatnya disimpan berbulan-bulan itu meninggal gara-gara TBC.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis dari Puskesmas Banyumudal Moga, diperkirakan SAR telah meninggal dunia dikarenakan penyakit TBC," ucapnya.
Pihaknya menambahkan, setelah dilakukan pendekatan secara persuasif, akhirnya keluarga korban mau memakamkan jenazah.
"Alhamdulillah, kelurga korban mau memakamkan jenazah gadis tersebut."
"Jenazah di makamkan pada Minggu malam," tambahnya.
Sementara itu, salah seorang yang ikut bernegosiasi Ustadz Zaenuri membenarkan bahwa ia bersama Muspika Moga mendatangi rumah tersebut dan sempat bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan.
"Cukup lama dalam negosiasi dengan keluarga, ya sekitar 15 menitan. Saya juga menjelaskan bahwa sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya."
"Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukannya," kata Ustadz Zaenuri.
Isu Menganut Aliran Tertentu