Berita Bekasi
Beli Secukupnya, Harga Minyak Goreng Murah di Kota Bekasi Berlaku Hingga Empat Bulan
Kepala Disperindag Kota Bekasi, Teddy Hafni mengatakan harga Rp14 ribu per liter tersebut akan berlaku hingga empat bulan mendatang.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi menggandeng para pengusaha ritel di Kota Patriot untuk mendistribusikan minyak goreng murah satu harga.
Kepala Disperindag Kota Bekasi, Teddy Hafni mengatakan harga Rp14 ribu per liter tersebut akan berlaku hingga empat bulan mendatang.
"Program ini, minyak goreng yang Rp14 ribu untuk minyak sawit, berlaku selama empat bulan kedepan dengan harga yang sama. Setelah itu kan nanti ada evaluasi," tutur Teddy saat dikonfirmasi, Minggu (23/1/2022).
Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak membeli minyak goreng di ritel secara berlebihan guna menghindari panic buying.
"Karena ini kan masih berlangsung selama empat bulan. Makanya kita juga tolong dibantu untuk sosialiasi kepada masyarakat agar tidak panik membeli barang. Dengan membeli sewajarnya dan sesuai kebutuhan," ujarnya.
Baca juga: Permintaan Meningkat, Aprindo Desak Distributor Segera Kirim Pasokan Minyak Goreng ke Toko Retail
Baca juga: Disperindag Karawang Minta Warga Tidak Panic Buying, Stok Minyak Goreng Harga Rp 14.000 Masih Banyak
Pasalnya, beberapa ritel yang berlokasi di perumahan melaporkan telah kehabisan stok karena sempat terjadi panic buying pada beberapa hari lalu.
"Malah sampai ada kejadian ada anak, ibu dan bapak, itu mereka datang bertiga ke ritel sekeluarga hanya untuk beli minyak, setelah habis, sudah pergi. Ya itu kan termasuk panic buying juga," kata Teddy.
Teddy menyerahkan sepenuhnya kebijakan alur distribusi minyak goreng kepada para pengusaha ritel.
Ia pun sepakat apabila terdapat ritel-ritel yang sengaja tak langsung menambah stok minyak goreng mana kala telah habis dibeli oleh masyarakat.
"Kalau habis, itu kita serahkan ke ritel-ritel kembali regulasinya. Karena dikhawatirkan gini, apalagi itu kan deket perumahan tuh, ada orang yang muter kan ke Indomaret dan Alfamart. Makanya untuk pasokannya, distribusi barangnya agar tidak dipenuhkan, walau sudah full, tapi jangan ditambah lagi secara massif," tuturnya.