Berita Nasional
Ini Alasan Menkominfo Sebut Presidensi G20 Jadi Momentum Mengembangkan Transformasi Digital Inklusif
Menkominfo Johnny G Plate sebut Presidensi G20 Indonesia bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengembangkan transformasi digital inklusif.
Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
“Di mana semua orang dapat memanfaatkan ruang digital secara produktif untuk menciptakan nilai-nilai ekonomi,” tegasnya.
Guna meningkatkan literasi dan ketrampilan digital, Indonesia saat ini tengah menyusun dokumen G20 Toolkit for Measuring Digital Skillsand Digital Literacy.
“Sebuah dokumen pengukuran kesiapan kecakapan dan literasi digital yang belum ada sebelumnya dan dapat kita jadikan sebagai rujukan bersama oleh negara-negara anggota G20,” jelas Johnny.
Sementara itu, dalam isu proritas DEWG ketiga, Johnny mengakui Indonesia akan terus dorong perwujudan arus data lintas batas negara yang aman, produktif dan berbasis kepercayaan melalui empat prinsip, yakni; lawfulness, fairness, transparency, dan reciprocity.
Ia pun menegaskan, untuk mewujudkan target-target tersebut Indonesia mengambil strategi kolaborasi di level internasional dan nasional.
“Di level internasional, digital economy working group menjadikan diskusi dan potensi kerjasama dengan negara-negara anggota G20 maupun organisasi-organisasi internasional,” jelasnya.
Kata Johnny, di level nasional, DEWG G20 berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga pengampu working group dan engagement group G20, akademisi, pelaku industri, serta stakeholder terkait lainnya.
“Isu besar dalam DEWG yang diantar oleh Indonesia melalui Kominfo, akan kita gelar di meja-meja perundingan,” ungkapnya.
Selain Johnny G Plate, dialog publik dihadiri pembicara antara lain:
- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto
- Wakil Ketua Golkar Institute, Rizal Mallarangeng
- Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid
- Executive Co-Chair, Yose Rizal Damuri
- Co-Founder East Ventures, Willson Cuaca
(TribunBekasi.com/BAS/Biro Humas Kementerian Kominfo)