Berita artis

David Wijaya, Apoteker yang Menjadi Selebgram karena Ingin Berbagi Informasi Soal Obat

David Wijaya membuat BijakObat untuk mengajak para farmasis agar lebih berinteraksi dengan masyarakat.

Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: AC Pinkan Ulaan
Istimewa
David Wijaya, apoteker yang menggunakan media sosial untuk mendidik masyarakat soal obat. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Sekarang setiap orang bisa menjadi selebgram, asal pintar mengemas kontennya sehingga masyarakat tertarik. 

Bahkan konten tentang obat-obatan sekarang cukup tinggi diminati masyarakat, dan melahirkan beberapa selebgram terkenal.

David Wijaya salah satunya. Selebgram dan influencer ini David Wijaya konsisten menyampaikan konten tentang farmasi, sesuai profesinya sebagai apoteker.

Menurut David Wijaya, dia berinovasi dalam menyajikan konten farmasi karena merasa peran apoteker selalu diabaikan, jika dibandingkan dengan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat.

Bagii David Wijaya, profesi apoteker adalah garda terdepan dalam menyembuhkan masyarakat di tengah situasi pandemi covid-19.

Konsultasi gratis

Belakangan ini dia terus membuat gebrakan, dua di antaranya adalah menggagas layanan konsultasi gratis mengenai obat di media sosial pada tahun 2020.

Sebelumnya, David dikenal sebagai influencer yang menggagas organisasi Youth Ranger Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan potensi pemuda.

"Saya sendiri merasakan, menemukan banyak hal setelah aktif di organisasi. Sementara di BijakObat, sebagai apoteker, saya melihat banyak masyarakat mau konsultasi masih ragu atau takut," kata David Wijaya, Sabtu (29/1/2022).

"Mau telemedicine juga belum bisa, sulit menjangkau, maka dipermudah lewat DM Instagram saja," sambungnya.

Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Farmasi program studi Apoteker itu kerap memberikan edukasi seputar obat, konseling penyakit, hingga covid-19 melalui akun instagram @bijakobat.id.

Bagi David, layanan konseling gratis ini dibutuhkan masyarakat. Terbukti, akun @bijakobat.id terus berkembang, dan sampai detik ini sudah ada 30 orang di balik akun tersebut, baik apoteker maupun nonapoteker.

Mau terbuka

"Saya menemukan ada pasien yang tidak meminum obat secara rutin, dan dia tidak mengungkapkan ke nakes lain. Ketika bisa bercerita kekhawatiran dan kesulitan dia hanya ke saya, luar biasa sekali rasanya," ucapnya.

"Tapi di lapangan kadang dianggap belum setara tenaga kesehatan lain. Karena itu saya buat BijakObat juga untuk ‘menampar’ para farmasis agar lebih berinteraksi dengan masyarakat, Pokoknya kalau Ingat Obat, Ingat Apoteker," kata David Wijaya.

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved