Bos Warteg Rudapaksa Karyawati

Bos Warteg Setubuhi Karyawati Bikin Geger Warga Cikarang Baru, Begini Cerita Masyarakat Setempat

"Pas jam tigaan itu, korban sempat hubungin keluarga, katanya, 'tolong, saya mau diperkosa'. Tapi ternyata sudah kejadian duluan

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Lokasi warteg yang viral di media sosial setelah peristiwa rudapaksa anak buah oleh bosnya sendiri. 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG UTARA --- Dian (40), seorang warga yang tinggal di dekat warteg yang jadi lokasi rudapaksa di Cikarang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menjelaskan pelaku EW diduga sengaja menutup warteg sebelum peristiwa rudapaksa terjadi.

Padahal, warteg tersebut biasanya buka 1x24 jam dan nyaris tak pernah tutup meski hanya dijaga oleh dua orang saja, yakni EW dan korban berinisial SYN (17).

"Kejadian itu kayaknya mulai jam tiga pagi. Kenapa? Karena biasanya mah itu warteg buka terus. Pas jam tiga, kata orang-orang di sini, nutup, wartegnya" tutur Dian di lokasi, Jumat (11/2/2022).

Dian menduga pelaku sebelumnya telah merencanakan hal tersebut. Ia sengaja menutup warung agar perlakuan bejatnya tak ketahuan warga.

Baca juga: Tragis! Bocah Berusia Lima Tahun Dirudapaksa Hingga Dianiaya Ayah Kandungnya Sampai Meninggal Dunia

Baca juga: Tepergok Warga Sedang Setubuhi Anak Buah, Juragan Bos Warteg Malu dan Nekat Ingin Bunuh Diri

"Makanya kan heran juga saya. Biasanya buka terus. Saya enggak tahu siapa yang lagi jaga pas dini hari itu. Cuma kata orang-orang sini, nutup wartegnya," ungkapnya.

Sebelum rudapaksa terjadi, SYN sempat mengubungi keluarganya yang tinggal cukup jauh dari lokasi kejadian, untuk meminta tolong.

"Pas jam tigaan itu, korban sempat hubungin keluarga, katanya, 'tolong, saya mau diperkosa'. Tapi ternyata sudah kejadian duluan sebelum keluarganya ini datang," kata Dian.

Warteg baru buka kembali setelah peristiwa rudapaksa terjadi, pada pukul 05.30 WIB.

Bahkan SYN yang masih dalam keadaan tertekan sempat melayani pelanggan yang makan di warteg itu.

BERITA VIDEO : PEDAGANG PECEL LELE NYARIS TERTEBAS CELURIT

"Jadi habis kejadian, dibuka lagi wartegnya sama pelaku. Korban ini diancam sama pelaku biar enggak lapor ke warga. Jadi dia terpaksa pura-pura kayak enggak terjadi apa-apa," kata Dian.

Keluarga korban baru tiba pada pukhl 06.00 WIB.

Saat itu, SYN juga tak mengakui bahwa dirinya telah dirudapaksa oleh EW, seperti yang telah ia katakan melalui pesan singkat kepada keluarganya.

"Enggak mau ngaku itu korbannya pas ditanya keluarganya, mungkin karena sudah diancam pelaku. Terus dia kayaknya shock, terus nangis, habis itu baru dia ngaku," ungkapnya.

Kurang bersosialisasi

Dian (40) seorang warga yang tinggal di dekat warteg yang jadi lokasi rudapaksa bos dan anak buah, menjelaskan tak begitu mengenal sosok EW yang menjadi tersangka.

Ia menjelaskan EW baru mengontrak di lokasi tersebut pada beberapa bulan lalu, sehingga tak begitu memahami watak dan perilakunya.

"Saya kan sudah lama jualan di sini juga, sebelum jadi warteg, itu dulunya butik. Terus barusan dikontrak tiga bulan yang lalu," tutur Dian di Perumahan Cikarang Baru, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (11/2/2022).

Dian mengaku tak pernah mengobrol dengan EW saat ia mendatangi warung kelontongnya untuk membeli rokok. Padahal, warungnya sering disigahi oleh para pengendara ojek online.

"Kalau sama saya juga paling beli rokok, bayar, terus pergi. Ya di sini kan banyak ojol juga, enggak pernah saya lihat dia ngobrol-ngobrol, basa-basi, enggak pernah," katanya.

Begitu pula dengan sosok korban berinisial SYN (17) yang tinggal bareng bersama pelaku di dalam kontrakan tersebut.

Hal itu dikarenakan korban lebih banyak menghabiskan waktunya di dapam warteg yang buka 1x24 jam tersebut.

"Korban juga enggak pernah ngobrol. Mungkin karena baru kerja satu bulan ya, jadi saya enggak banyak tahu. Lagi pula wartegnya buka 24 jam, korban ini ada di dalam warteg terus buat layanan pembeli," ucap Dian.

Dian menambahkan warteg waralaba tersebut, juga tak terlalu ramai dikunjungi pembeli meski seharian membuka usahanya.

"Enggak ramai sih, biasa saja ya," ungkapnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved