Berita Olahraga
PCB Persipasi Bakal Hadapi Sleman United Setelah Gagal Raih Poin Penuh saat Melawan AD Sport FC
Maman menganggap injury time yang diberikan oleh wasit cukup lama. Hingga hal ini yang dimanfaatkan pemain lawan.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- PCB Persipasi belum mampu meriah poin penuh di laga keduanya di Liga III Nasional melawan AD Sport FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Kamis (9/2) siang, setelah berbagi angka 1-1 hingga pluit panjang.
Pada babak pertama, AD Sport FC membuka keunggulan pertamanya dari tendangan pemain nomor punggung 10 Joko Setiawan.
Laga pun semakin sengit selama pertandingan untuk meraih poin sempurna.
Di menit 41, pemain PCB Persipasi nomor punggung 25 Tommi berhasil menyamakan kedudukan, hingga turun minum.
Baca juga: Gol Ardiansyah Ado Selamatkan PCB Persipasi dari Kekalahan di Laga Perdana Lawan PS Siak
Baca juga: Laga Perdana Liga III Nasional Lawan PS Siak, PCB Persipasi Bakal Turunkan Pemain Baru
Aksi gemilang Tommi pun kembali ditampilkan setelah mengandakan skor 2-1 di menit 57.
Namun keunggulan PCB Persipasi tak berlangsung lama setelah pemain AD Sport FC nomor punggung 7 Asep Ali berhasil kembali menyamakan kedudukan.
Namun kerja keras pemain PCB Persipasi pun membuahkan hasil setelah Tommi mencetak hattrick di menit 79 sehingga skor menjadi 3-2.
Meski begitu, dewi fortuna belum berpihak ke PCB Persipasi. Tendangan Ali pemain AD Sport FC kembali mejebol gawang Sarwani.
BERITA VIDEO : PCB PERSIPASI SIANG ARUNGI LIGA 3
Hingga peluit panjang kedudukan menjadi 3-3. Kedua tim pun hanya membawa masing-masing satu poin.
Pelatih PCB Persipasi Maman Suryaman mengatakan meskipun gagal meraih poin penuh di laga kedua ini, Namun ia menyebut permainan anak asuhnya sudah cukup baik di laga kedua itu.
Hanya saja dewi fortuna belum memihaknya.
"Kalau dari pertandingan kemarin sama sekarang kita lebih baik. Tadi permainan babak kedua kita menguasai dan permainan sudah meningkat," kata Maman Suryaman, Kamis (10/2/2022).
Meski begitu, Maman menganggap injury time yang diberikan oleh wasit cukup lama. Hingga hal ini yang dimanfaatkan pemain lawan.
Anak-anak asuhnya juga sudah lebih dapat mengontrol emosi selama permainan sehingga permainan pun dianggap lebih rapih.