Berita Nasional

Tumbuhkan Perekonomian Nasional, Pemerintah Manfaatkan Presidensi G20, Berikut Penjelasan Menkominfo

Menkominfo Johnny G Plate sebut pemerintah manfaatkan Presidensi G20 untuk tumbuhkan perekonomian nasional.

Editor: Panji Baskhara
Biro Humas Kementerian Kominfo/AYH
Menkominfo Johnny G Plate sebut pemerintah manfaatkan Presidensi G20 untuk tumbuhkan perekonomian nasional. 

“Kalau di Amerika Serikat inflasi tinggi 7 persen, di Argentina hiperinflasi 50,9 persen, di Turki 45 persen tahun 2021, Indonesia justru mengalami inflasi yang rendah 2,18 atau hampir 2,2 persen."

"Hal ini karena ketepatan akurasi dan kemampuan adaptasi nasional, kemampuan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga perekonomian Indonesia dengan baik,” ungkapnya.

Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia serius dalam menjaga konsistensi reformasi struktural.

Bahkan, guna menjaga pertumbuhan Indonesia tidak bergantung hanya pada stimulus fiskal saja.

Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pertumbuhan sektor lain.

Seperti konsumsi rumah tangga, investasi ekspor dan impor, industri pengolahan dan perdagangan.

“Agar kita mampu meningkatkan investasi sektor produktif dan mengembangkan ekonomi digital. Untuk itu kami menyiapkan prioritas Digital Economy Working Group ini dalam tiga sektor"

"yaitu konektivitas dan postcovid-19 recovery, literasi dan keterampilan digital, serta cross-border data flow dan data free-flow with trust,” jelasnya.

Dia menyatakan, sektor ekonomi digital memiliki potensi besar. Pada tahun 2021, valuasi transaksi ekonomi digital Indonesia berdasarkan gross merchandise value (GMV) sebesar USD70 Miliar atau setara dengan kenaikan 49 persen dibandingkan tahun 2020. 

“Sementara di tahun 2025, prognosis ukuran dari ekonomi digital indonesia diperkirakan sebesar USD146 Miliar atau tingkat compound annual growth rate sebesar 20 persen dibanding tahun 2021"

"Sedangkan di tahun 2030, diperkirakan prognosis digital economy Indonesia mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan tahun 2025 sebesar sekitar USD316 Miliar ,” tuturnya.

Teknologi Digital untuk Pasar Modal

Menteri Johnny mengakui pandemi juga memiliki dampak khusus ke Pasar Modal Indonesia.

Menurutnya, selama Januari 2020 sampai Juli 2020, terjadi tekanan besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia.

“Titik terendah pada Maret 2020 indeks kita sebesar 3.990. Namun, pemulihan bertahap terjadi di awal tahun 2021 sampai dengan akhir tahun 2022, di mana IHSG rebound dan lampaui sebelum IHSG sebelum Covid-19,” jelasnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved