Bulutangkis

Meski Kalah dari Malaysia di Final BATC 2022, Tim Putra Indonesia Membanggakan, ini Alasannya

Tim Bulutangkis Indonesia Putra gagal menjadi juara BATC 2022 setelah dikalahkan Malaysia 0-3.

Editor: AC Pinkan Ulaan
PBSI.id
Ekspresi pasangan Ganda Putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, ketika berhasil mencuri poin dari pasangan Malaysia pemenang medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di babak Final BATC 2022. 

TRIBUNBEKASI.COM -- Tim Bulutangkis Indonesia Putra tak bisa mengikuti jejak Tim Putri menjadi juara Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia (BATC) 2022.

Chico Dwi Wardoyo dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tuan rumah Malaysia 0-3, dalam pertandingan yang berlangsung di Setia City Convention center, Selangor, Malaysia, Minggu (20/2).

Sebagaimana dilansir laman PBSI, Tim Putra sudah berjuang maksimal dan penuh semangat, tapi itu belum cukup untuk mengalahkan Malaysia.

Indonesia bisa disebut kalah secara terhormat, karena Malaysia turun dengan tim Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark, yang memang lebih solid.

Sementara PBSI mengirim para pemain muda ke kejuaraan yang diselenggarakan Badminton Asia ini, untuk memberikan mereka pengalaman bertanding.

“Terima kasih atas perjuangan semua pemain. Kita kalah secara terhormat dari Malaysia yang mengandalkan tim Piala Thomas tahun lalu,” kata Aryono Miranat, pelatih ganda putra.

Curi gim

Tim Putra ini layak diacungi jempol karena tak gentar menghadapi para pemain yang berpengalaman, sekaligus menghadapi tekanan penonton yang tentu saja mendukung tuan rumah.

Buktinya adalah, para pemain muda Indonesia ini mampu memaksa Malaysia bermain rubber game.

Chico yang tampil sebagai Gunggal pertama belum berhasil mengalahkan Lee Zii Jia, tetapi dia mampu mencuri satu gim. Kegagalannya itu lebih banyak ditentukan faktor kematangan.

“Di gim pertama saya bisa main cepat sesuai strategi yang saya kembangkan. Sayang di gim kedua, saya tidak bisa keluar dari pola permainan lawan. Selain tak berkembang dan terjebak pola permainan lawan, saya juga banyak membuat kesalahan,” kata Chico di laman PBSI.

Terbawa permainan pelan

Menurut pelatih tunggal putra, Harry Hartono, di gim pertama dengan permainan cepat, Chico bisa bermain bagus. Terbukti bisa menang 21-14.

Namun saat Lee mengubah strategi ke permainan lambat di gim kedua, Chico jadi kurang bisa mengimbangi. Permainan lalu dikuasai andalan tuan rumah itu.

Begitu pun di gim ketiga, pebulutangkis juara All England 2021 itu begitu nyaman dan akhirnya menang di dua gim terakhir dengan 21-12, 21-10.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved