Kebakaran

Kesaksian Petugas Damkar yang Evakuasi Jenazah 8 Santri, Enggak seperti Biasa, Tercium Bau Wangi

Para petugas Pemadam Kebakaran menemukan fenomena menarik saat bertugas memadamkan api di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
Tribun Bekasi/Muhammad Azzam
Kedua orangtua Moreno Aditya tampak memeluk peti berisi jenazah putranya. Moreno Aditya adalah satu dari 8 santri yang meninggal dunia dalam kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Senin (21/2/2022) 

Dia menambahkan, kedelapan jenazah itu ditemukan di sejumlah tempat. Ada yang di dekat tangga keluar, ada uang di dekat jendela.

Jasad mereka ditemukan, ada yang dalam posisi berpelukan dan bertumpuk seperti hendak saling melindungi dan menyelamatkan diri.

"Insya Allah mereka syahid, pas evakuasi saya lihatnya sudah hangus sadaya (semuanya), ya sedih sekali lihatnya," tandas Fitra.

Dia menjelaskan, ada dua regu dalam proses pemadaman dan evakuasi korban meninggal dunia. Dua regu itu masing-masing beranggotakan enam personel, dari Damkar Cilamaya dan Damkar Telagasari.

"Ada bantuan mobil juga dari Damkar Pertamina, tapi pas proses evakuasi kami menunggu pihak Kepolisian," katanya.

Barang bukti

Sebelumnya diberitakan, Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (22/2/2022).

"Tujuan kami untuk mencari penyebab kebakaran. Kami enggak bisa kasih tahu penyebabnya kayak dukun. Tanpa barang bukti kami enggak bisa bicara. Makanya kamia cari BB yang ada di TKP," kata Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri, Kompol Nurkolis, pada Selasa kemarin.

Dari hasil olah TKP, Tim Puslabfor Mabes Polri mengumpulkan beberapa barang bukti.
Di antaranya instalasi listrik, kipas angin, soket listrik, dan abu hasil kebakaran.

"Barang bukti ini harus kami periksa di lab dengan alat, untuk bisa bicara penyebab kebakaran. Maknaya kami butuh waktu paling cepat satu hari, besok kami seleaaikan. Kemudian baru bisa kami simpulkan penyebab kebakaran," tandas Nurkolis.

Musibah kebakaran ini menyebabkan 8 orang santri Ponpes Hafizd Miftahul Khoirot Karawang meninggal, dan tiga lainnya luka-luka.

Delapan orang santri yang meninggal ini tidak bisa menyelamatkan diri dari lahapan si jago merah, saat mereka tidur siang di lantai dua gedung pesantren.

Sumber: Tribun bekasi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved