Liga 3 Nasional

Pelatih PCB Persipasi Sebut Kekalahannya di Gresik Faktor Keberpihakan Wasit dengan Tuan Rumah

Tuan rumah bermain lebih agresif, namun tindakan para pemain-pemain yang justru membahayakan justru lolos dari pelanggaran,

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Tribun Bekasi
PCB PERSIPASI --- Pelatih PCB Persipasi Maman Suryaman menganggap kekalahan di Liga III Nasional saat melawan tuan rumah Gresik United di Stadion Gelora Joko Samudro, tak terlepas dari keputusan wasit yang merugikan perwakilan dari Bekasi itu. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Pelatih PCB Persipasi Maman Suryaman menganggap kekalahan di Liga III Nasional saat melawan tuan rumah Gresik United di Stadion Gelora Joko Samudro, tak terlepas dari keputusan wasit yang merugikan perwakilan dari Bekasi itu.

Selama jalannya pertandingan, Maman menganggap keputusan wasit selalu perpihak kepada tuan rumah.

Oleh karena itu, Maman menganggap jika jalannya pertandingan melawan Gresik United di anggap tidak fair.

"Mereka mencari momen-momen terus, dari belakang angkat tidak apa-apa free kick. Tapi intinya sulit untuk memenangkan kalau kondisinya seperti itu ya. Mental anak-anak juga turun," kata Maman Suryaman, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Masuk ke Babak 32 Besar Liga III Nasional, Pelatih PCB Persipasi Bakal Mainkan Strategi Ini

Baca juga: PCB Persipasi Takluk Lawan Persidago dengan Skor 2-1, Pelatih Maman Suryawan Kecewa sama Wasit

Dari beberapa cuplikan jalannya pertandingan antara PCB Persipasi melawan Gresik United.

Memang ada beberapa keputusan wasit yang sangat merugikan perwakilan dari Kota Bekasi itu.

Bahkan beberapa kejadian yang seharusnya tidak pelanggaran justru dianggap pelanggaran oleh wasit.

"Kalau pelanggaran gak gitu-gitu, gol pertama tidak seperti itu, free kick yang tidak ke sentuh dan jatuh sendiri. Tidak fair lagi itu, saya paling tidak mau membuat statement tentang wasit itu sendiri. Percuma aja," katanya.

BERITA VIDEO : COACH MAMAN PULKAM KE BEKASI

Menurut Maman, ketika PCB Persipasi berhasil menyamai skor menjadi 1-1.

Tuan rumah bermain lebih agresif, namun tindakan para pemain-pemain yang justru membahayakan justru lolos dari pelanggaran, berbeda keputusan yang diberikan kepada pemain PCB Persipasi.

"Kita balikin jadi 1-1 nah mereka sudah panik. Kita juga melawan secara permainan ya, kita bermain dingin anak-anak bermain bagus tapi dirusak oleh wasit itu sendiri," ujarnya.

Seperti diketahui jika hasil pertandingan PCB Persipasi melawan Gresik United berakhir dengan skor 2-1.

Atas hasil skor tersebut dipastikan perwakilan dari Kota Bekasi gagal lolos melaju ke babak 16 besar. 

Pemain PCB Persipasi kena pukul panitia pelaksana

Pemain PCB Persipasi Ridwan Arsya diduga menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh panitia pelaksana (Panpel) Liga III Nasional di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur saat menghadapi Gresik United.

Informasi itu pun juga viral di media sosial bahkan di akun instagram milik PCB Persipasi @pcbpersipasi. Dalam unggahan story itu memperlihatkan pemain PCB Persipasi mengeluarkan darah dibagian hidung.

"Udah kena pukul, pas main ga di kasih pelanggaran? Pas pertandingan selesai dipukul panitia pelaksana juga. Lo liat sampai keluar darah mulu. Sehat ni liga?," tulis dalam story tersebut.

Pelatih PCB Persipasi, Maman Suryaman membenarkan terkait aksi pemukulan tersebut. Namun dirinya tak mengetahui kenapa panpel tersebut memukul anak asuhnya. Padahal, kata Maman Arsya Usai pertandingan tidak ada yang terprovokasi meski jalannya pertandingan tidak fair.

BERITA VIDEO : PCB PERSIPASI SIAP ARUNGI LIGA 3

"Ya tidak tau kenapa di pukul, anaknya saja tidak emosi kok. Dia sendiri tidak Teriak-teriak kok, tapi selepas itu (dipukul) baru emosi mencari orang itu," kata Maman Suryaman, Rabu (23/2/2022).

Menurut Maman kejadian pemukulan itu terjadi usai pertandingan berakhir. Selama jalannya pertandingan, anak asuhnya itu memang melakukan tepuk tangan atas keputusan yang dibuat oleh wasit.

Hal ini dilakukan karena memang keputusan wasit dianggap berat sebelah dan tidak fair.

"Tapi kan akhirnya ributnya sama manajemen kita yang hadir. Ada Dewan juga yang ngamuk pada saat itu dan ingin mencari orangnya dan pada saat itu sudah dilindungi sama polisi, jadi berdebat dengan kepolisian," katanya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Fraksi PDI Perjuangan, Arif Rahman Hakim yang juga sempat menyaksikan pertandingan itu menyampaikan jika keputusan wasit banyak yang merugikan para pemain PCB Persipasi.

Bahkan ia pun tak menampik jika ada pemain PCB Persipasi yang dipukul oleh panitia pelaksana.

Padahal menurut Arif tugas Panpel adalah menjaga tamu-tamu yang datang. Hal itulah yang membuat Arif merasa kecewa atas pertandingan PCB Persipasi di Gresik, Jawa Timur.

"Kita akan berkoordinasi dengan semua rekan persipasi, kita akan buat laporan ke PSSI. PSSI juga tolong jangan buta mata jangan tuli kupingnya melihat tragedi ini. Kapan kita mau berprestasi kalo masih ada yang seperti ini," kata Arif.

Selain itu, Arif berharap agar PSSI dapat dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi khususnya di Liga III Nasional. Sebab, menurut dia jika tidak segera di perbaiki tentu akan menciptakan citra buruk bagi sepakbola Indonesia.

"PSSI harus melihat kepemimpinan wasit yang kemarin memimpin pertandingan laga itu. Ini akan menjadi perihal yang buruk bagi dunia persepakbolaan indonesia kalo dibiarin," ucapnya.

 


 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved