Berita Karawang

Siapkan Beasiswa, Pemkab Karawang Minta Sekolah Data Siswa yang Orangtuanya Meninggal karena Covid

Sebab, walaupun SPP gratis akan tetapi ditakutkan ada kebutuhan lain dari siswa yang orangtuanya meninggal Covid-19.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Pemerintah Kabupaten Karawang menyiapkan program beasiswa Karawang Cerdas (Kacer) untuk anak ya ditinggal orangtuanya meninggal karena Covid-19. (FOTO DOKUMENTASI) 

Budi atau biasa dikenal Om Damar itu wafat meninggalkan seorang istri, dan ketiga anaknya.

Anak pertamanya bernama Nengsri Rahmayani (20 tahun), Sekar Rahayu (14 tahun) dan Mutia  Pebriyani (7 tahun).

Ella Hayati (39) harus berjuang menafkahi ketiga anaknya setelah suaminya Budi Hermawan (41) meninggal dunia terpapar Covid-19.
Ella Hayati (39) harus berjuang menafkahi ketiga anaknya setelah suaminya Budi Hermawan (41) meninggal dunia terpapar Covid-19. (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

Untuk Negsri telah lulus SMK dan saat ini telah bekerja di salah satu minimarket modern di Karawang.

Untuk Sekar masih sekolah kelas 2 di SMP Negeri 1 Kota Baru dan Mutia kelas satu di SD Negeri Pucung 3.

Ella menceritakan suaminya itu meninggal terpapar Covid-19 setelah sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Izzah Cikampek selama tiga hari.

Jauh sebelum dirawat di rumah sakit, suaminya juga telebih dahulu dirawat di rumah selama dua hari. Karena kondisinya terus memburuk akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Meninggal hari Jumat 16 Juli 2021, saya ingat betul waktu lemas dan gimana bingung ya," katanya saat ditemui di kediamannya di Perum Griya Cikampek, Kecamatan Kotabaru, Karawang pada Kamis (3/2/2022).

Awalnya dia sempat kehilangan semangat hidupnya, apalagi semenjak meninggal sang suami kehidupannya berubah drastis.

Kondisi ekonomi sangat mempengaruhinya, karena saat ini dia menjadi ibu sekaligus tulang punggung keluarga.

"Tapi saya pikir engga mungkin gini terus, ada anak-anak yang harus terus diperjuangkan masa depannya," beber dia.

Hingga akhirnya Ella memutuskan memulai kegiatan yang dapat menghasilkan uang.

Berbekal keahliannya menjahit, dirinya mulai membuka orderan jahitan. Tiap pekan ada saja order jahitan boneka. Karena Cikampek terkenal dengan daerah perajin boneka.

Selain itu juga, dia membuat risol maupun karoket dengan dibantu penjualannya di pabrik oleh temannya.

"Jadi ya apa saja saya kerjakan, dari jahit alhamdulillah dapat tiap minggu Rp 150 ribu. Dari jualan risol juga lumayan buat sehari-hari, makan dan uang jajan anak-anak," ungkap dia.

Ella menambahkan, selain menjahit dan menjual risol. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Karawang melalui program Karawang Cerdas (Kacer) sebesar Rp 1 juta per tahun untuk kedua anaknya yang masih sekolah sangat membantu.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved