Berita Nasional

Sediakan Akses Internet yang Merata, Kemenkominfo Pasang Fiber Optik di Darat Hingga Dasar Laut

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate akui pihaknya telah menggelar 360.000 Km fiber optik di darat dan dasar laut.

Editor: Panji Baskhara
Biro Humas Kementerian Kominfo/AYH
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate akui pihaknya telah menggelar 360.000 Km fiber optik di darat dan dasar laut. 

TRIBUNBEKASI.COM - Pemerintah saat ini selangkah lebih maju mengikis kesenjangan digital dengan pemerataan infrastruktur digital untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkap pengadaan satelit multifungsi bisa membantu pemerintah menyelesaikan target penyediaan akses layanan internet.

Diakui Johnny, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo mempunyai tugas untuk menghubungkan konektivitas titik akses layanan yang belum terhubung.

"Jaringan pita lebar backbone, kita telah menggelar 360.000 Km fiber optik di darat dan dasar laut. Kalau kita pegang ujungnya dan mengitari bumi, itu 9 kali lipat panjangnya. Apakah sudah cukup? Belum!"

"Oleh karena itu, kita tetap harus menghubungkan seluruh titik-titik yang belum terhubung agar arus data bisa disalurkan dengan baik dan merata."

"Tidak semua kita bisa hubungkan dengan jaringan fiber optik di Indonesia, jadi kita harus melakukan kombinasi dengan dengan microwave link berupa komunikasi satelit," jelasnya dalam Konferensi Pers Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite (HBS) dan Jasa Pengoperasian yang berlangsung hibrida dari Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (15/03/2022).

Menurut Johnny agar layanan komunikasi satelit bisa optimal, Kemekominfo memilih teknologi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan wilayah kepulauan di ekuator.

"Untuk pengadaan satelit, saya telah minta untuk siapkan agar satelit berikutnya adalah satelit dengan teknologi software defined satellite, yakni satelit yang wilayah layanannya bisa diatur melalui software-nya di hulu,"

"Nah, kita pelajari dan mudah-mudahan teknologi yang baru ini akan memberikan atau memungkinkan harga-harga satelit yang lebih kompetitif lagi," jelasnya.

Johnny menjelaskan, HBS adalah cadangan untuk SATRIA-I menggunakan teknologi very high-throughput sedang dibangun, dan dijadwalkan selesai pada pertengahan 2023.

Satelit HBS juga menyediakan kapasitas tambahan bagi infrastruktur jaringan internet.

"Dari sisi bandwith, HTS dengan teknologi baru ini memiliki kapasitas setara dengan Satelit SATRIA-I."

"Untuk jelasnya, 150 Gbps ini dipakai BAKTI Kominfo sebesar 80 dan lebihnya akan dipakai negara-negara di sekitar ASEAN."

"Penggunaan sendiri oleh PSN untuk menggantikan kebutuhan Satelit Nusantara-2 yang gagal diletakkan diorbit pada April tahun 2020 yang lalu,” jelasnya.

Johnny menegaskan telah mempertimbangkan aspek teknis oleh operator, pengguna, maupun pabrik pembuatan satelit.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved