Berita Nasional

Sediakan Akses Internet yang Merata, Kemenkominfo Pasang Fiber Optik di Darat Hingga Dasar Laut

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate akui pihaknya telah menggelar 360.000 Km fiber optik di darat dan dasar laut.

Editor: Panji Baskhara
Biro Humas Kementerian Kominfo/AYH
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate akui pihaknya telah menggelar 360.000 Km fiber optik di darat dan dasar laut. 

"Sudah pasti diperhitungkan, dianalisa dengan baik. Jadi jelas ya, satelit ini adalah Ka-band, sedangkan satelit milik Telkom adalah Ku-band dan C-band, sehingga tidak akan saling mengganggu,” tandasnya.

Atasi Kesenjangan

Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif menjelaskan skema pembiayaan HBS dengan SATRIA-1 berbeda.

Pembiayaan HBS langsung dari BAKTI Kementerian Kominfo.

Sementara SATRIA-1 berasal dari konsorsium atau investor.

"Untuk SATRIA-1, kami membutuhkan investor untuk HBS kami menggunakan dana pembiayaan langsung dari BAKTI sendiri"

"Karena ini sebenarnya ditujukan juga untuk menggantikan BTS-BTS USO yang  sewa kontraknya akan berakhir di tahun 2024. Jadi akan menggunakan dana BAKTI which is USO untuk keperluan ini," jelasnya.

Anang Latif menegaskan, pengadaan satelit ini akan memberikan manfaat bagi BAKTI Kementerian Kominfo yang bertugas menjembatani kesenjangan akses telekomunikasi di Indonesia.

"Harapannya dengan kehadiran dua satelit di tahun 2023, tentunya akan buat ketersediaan bandwith sehingga layanan internet menjadi lebih memadai, lebih layak."

"Sehingga proses transformasi digital yang telah disiapkan bukan hanya oleh Kominfo, termasuk kementerian dan lembaga lainnya di pemerintahan tentunya bisa makin lancar," harapnya.

Saat ini BAKTI Kemenkominfo telah membangun lebih dari 3000 Tower BTS 4G dan  akses internet di hampir lebih dari 17.000 titik.

Sebanyak 95 persen akses menggunakan satelit yang ada di atas wilayah Indonesia.

"Semua fasilitas yang tersedia satelit yang ada di atas wilayah Indonesia, semua kapasitasnya sudah habis dipakai"

"Sehingga nanti dengan adanya kehadiran SATRIA-I beserta Hot Backup-nya, ini tentu akan menopang kebutuhan bandwith yang saat ini terasa sangat kurang," ungkapnya.

Seusai mengumumkan Penunjukan Pemenang pengadaan Hot Backup Satellite pada Jumat (11/03/2022), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi menandatangani kontrak pengadaan satelit cadangan HBS bersama konsorsium Kemitraan Nusantara Jaya yang terdiri dari PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved