Berita kriminal

Riuh di Medsos, Pembunuhan di Desa Mekar Mukti Bermotif Cinta Segitiga, Iska Menduakan Pacarnya

Peristiwa meninggalnya Iska Nurrohmah ramai diperbincangkan di media sosial, terutama soal motif pembunuhan itu.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pixabay.com/Kreatikar
Peristiwa meninggalnya Iska Nurrohmah ramai diperbincangkan di media sosial, terutama soal motif pembunuhan itu. Keterangan foto: (Ilustrasi) 

TRIBUNBEKASI.COM, KARANGBAHAGIA -- Kasus pembunuhan Iska Nurrohmah, seorang pgawai pabrik di Kabupaten Bekasi, pada Selasa (22/3) subuh, ternyata menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial di Bekasi. 

Warganet ramai membicarakan motif pembunuhan peremuan asal Karang Wuni, Desa Wonodadi, Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah ini.

Iska disebut-sebut dibunuh lantaran terlibat cinta segitiga. Konon dia telah memiliki kekasih di kampungnya, tapi di Kabupaten Bekasi dia berpacaran dengan seorang pria berinisial AC

Iska meninggal dunia setelah ditusuk oleh orang tak dikenal, di Kampung Tegal Gede RT02/06, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.

Belum menyimpulkan

Merespons keriuhan di media sosial itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Gidion, menyatakan belum mengambil kesimpulan mengenai motif kasus pembunuhan ini.

"Kami belum mengarah kepada pelakunya. Kami dalami berbagai motif berdasarkan data," kata Gidion di lokasi kejadian.

Fakta yang ditemukan polisi adalah tak ada satu pun barang-barang berharga milik korban yang diambil oleh pelaku, yang diperkirakan berjumlah dua orang.

Gidion pun menyampaikan, kuat dugaan Iska meninggal bukan karenak jadi korban pembegalan atau pencurian dengan kekerasan yang kebablasan.

"Yang jelas ini bukan begal atau curas. Kami coba dalami motif lainnya. Tidak ada barang milik korban yang hilang. Biasanya kan kalau mau kerja bawanya HP, tas, nah barang yang bersangkutan masih ada," ucapnya.

Ditunggui pacar

Sementara itu, warga yang memdengar suara teriakan Iska adalah Hendi (65). Dia menjelaskan bahwa pria berinisial AC datang ke tempat kejadian setelah Iska telah bersimbah darah, akibat luka tusuk di bagian ulu hati.

"Saya lagi di kamar mandi denger suara, 'tolong tolong, saya dibacok.' Saya terus keluar lihat dia berdiri, masih hidup. Terus korban duduk. Enggak lama pacarnya datang, 'Aduh Yang.' Gitu," ujar Hendi.

AC mendampingi korban yang dalam keadaan sekarat, sampai Iska mengembuskan napas terakhirnya sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Hendi tak melihat sosok pelaku yang disebutnya berboncengan menggunakan sepeda motor. Ketika dia keluar, motor pelaku telah menjauh dari tempat kejadian.

"Enggak tahu, sudah kabur jauh. Pokoknya pas saya keluar cuma liat korban udah duduk banyak darah," katanya.

 

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved